Suara.com - Semakin Mengkhawatirkan, Pramugari Israel Koma Karena Campak.
Seorang pramugari asal Israel dikabarkan mengalami koma setelah didiagnosis menderita campak.
Pramugari dari maskapai El Al berusia 43 tahun tersebut dirawat di rumah sakit setelah terserang demam tinggi pada 31 Maret 2019 kemarin.
Kondisinya dikabarkan memburuk. Ia juga menderita ensefalitis atau peradangan otak dan harus bernafas dengan bantuan respirator di Meir Medical Center Israel.
Baca Juga: Tubuh Harus Fit, Konsumsi Makanan Ini Saat Terkena Campak
Pejabat kesehatan Israel mengatakan bisa jadi pramugari tersebut terinfeksi campak di New York atau Israel.
Keduanya merupakan lokasi penerbangan terakhir pramugari dan merupakan dua tempat yang tengah mengalami wabah campak aktif.
"Dia mengalami koma selama 10 hari, dan kami hanya berharap yang terbaik," kata Dr. Itamar Grotto, associate director general dari Kementerian Kesehatan Israel, menurut CNN.
Dikabarkan, pramugari tersebut telah mendapatkan vaksin campak saat masih anak-anak tapi hanya menerima satu dosis.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah merekomendasikan bahwa semua anak mendapatkan dua dosis vaksin campak, gondok dan rubela (MMR) sejak tahun 1989.
Baca Juga: Diduga dari Kelompok Anti Vaksin, 2 Bayi di Australia Ini Tertular Campak
Hal tersebut dipercaya dapat memberikan perlindungan sampai 97% terhadap virus campak. Satu dosis vaksin MMR juga setara dengan 93% perlindungan efektif terhadap campak.