Makan terlalu malam juga dikaitkan dengan kelebihan berat badan dan obesitas yang pada gilirannya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Sebuah laporan University of Pennsylvania juga menemukan bahwa responden yang makan larut malam untuk menghindari sarapan justru mengalami peningkatan berat badan, bahkan kadar insulin, gula darah, kolesterol dan trigliserida, yang dapat membahayakan jantung.
Temuan ini didukung penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American College of Cardiology yang menemukan bahwa melewatkan sarapan memicu pengerasan pembuluh darah. Dan sebuah penelitian di Harvard menemukan bahwa lelaki berusia 45 hingga 82 yang melewatkan sarapan memiliki risiko 27 persen lebih tinggi mengalami serangan jantung atau kematian akibat penyakit jantung daripada mereka yang rutin sarapan.
Minicucci merekomendasikan agar masyarakat memberikan jarak dua jam makan malam sebelum tidur dan mendorong orang untuk memulai hari dengan sarapan sehat yang mencakup produk susu, karbohidrat dan buah-buahan utuh.
Baca Juga: Hati-hati! Ikuti Quick Count Bisa Picu Serangan Jantung
"Ada anggapan bahwa cara terbaik untuk hidup adalah sarapan seperti raja. Seharusnya sarapan memuat 15 hingga 35 persen dari total asupan kalori harian kita," tandasnya.