Suara.com - Seorang wanita yang berusaha mati-matian demi mendapatkan buah hati, tak menyangka mengetahui fakta tentang suaminya. Mulanya wanita yang tak diketahui identitasnya ini sempat putus asa karena ia percaya dirinya mengidap sindrom ovarium polikistik yang membuatnya tak bisa hamil.
Dilansir HiMedik dari mirror, dia menghabiskan tiga tahun mencoba berbagai perawatan kesuburan, yang dia gambarkan sebagai sesuatu yang menyakitkan dan mahal.
Setelah 29 tes kehamilan dan hasilnya negatif, dia memberikan ultimatum kepada suaminya, memilih IVF atau perceraian. Namun pilihannya menyebabkan pengakuan yang memilukan.
Suaminya akhirnya mengakui dia melakukan vasektomi sebelum mereka menikah.
Baca Juga: Ibu Hamil Menelan Sperma, Apa Dampaknya?
Dia mengaku menjalaninya ketika dia bersama mantan istrinya dan tidak memberi tahu istrinya karena dia khawatir istrinya akan meninggalkan dia.
"Aku terluka. Dokter terus menyarankan analisis semen tetapi dia menolak. Saya mendukung keputusannya karena saya mengidap Sindrom Ovarium Polikistik sehingga dianggap bahwa itulah masalahnya.
"Dia membiarkan saya menanggung 29 tes kehamilan negatif dan banyak suntikan hormon dan dia tidak pernah berpikir untuk memberi tahu saya.
"Saya baru tahu kemudian saat memberinya ultimatum. Dia mengatakan padaku bahwa dia telah menjalani prosedur itu karena dia khawatir mantan istrinya akan menjebaknya dengan seorang bayi.
"Dia juga menjelaskan bahwa dia tidak memberitahuku karena dia mencintaiku dan khawatir aku akan pergi," ungkapnya.
Baca Juga: Moms Harus Tahu, Bertengkar dengan Pasangan Saat Hamil Bisa Pengaruhi Bayi
Wanita itu sekarang telah memberinya tiga pilihan, dia kembali menjalani operasi, dia setuju padanya menggunakan donor sperma atau mereka bercerai.
Dia juga mengatakan, "Aku mencintainya. Tapi aku hancur saat mengingat kebohongannya. Aku pikir kita lebih baik tidak menikah karena aku masih bisa mendapatkan sperma donor dan jujur itu mungkin yang terbaik," jelasnya.