Peneliti Sebut Bisa Laba-Laba Ini Mampu Cegah Kerusakan Otak Akibat Stroke

Senin, 08 April 2019 | 13:41 WIB
Peneliti Sebut Bisa Laba-Laba Ini Mampu Cegah Kerusakan Otak Akibat Stroke
Laba-laba jaring corong Australia/Australian Funnel Web Spider digunakan untuk penelitian obat stroke. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peneliti Sebut Bisa Laba-Laba Ini Mampu Cegah Kerusakan Otak Akibat Stroke

Penelitian untuk menjadikan bisa hewan beracun sebagai bahan dasar obat mungkin tidak lazim, tapi menjanjikan banyak kemungkinan.

Salah satunya, bisa laba-laba jaring corong Australia yang disebut dapat mencegah kerusakan otak akibat stroke.

Laba-Laba jaring corong Australia merupakan salah satu spesies hewan paling berbahaya di dunia. Ditemukan di tempat teduh dan terlindung, bisanya dapat membunuh manusia hanya dalam 15 menit karena menyerang sistem saraf.

Baca Juga: Maaf Spider-Man, Bio Fiber Ini Lebih Kuat dari Jaring Laba-laba

Dikutip Himedik dari Mirror, Profesor Glenn King dan rekan-rekannya dari The University of Queensland telah menemukan peptida dalam bisa laba-laba yang dapat secara drastis mengurangi kerusakan otak setelah stroke.

Menurut Profesor King, peptida, yang dikenal sebagai Hi1a, memblokir saluran ion penginderaan asam di otak, yang merupakan pendorong utama kerusakan otak setelah stroke.

"Ketika seseorang mengalami stroke, oksigen tidak mengalir ke bagian-bagian tertentu dari otak dan otak mengubah cara ia menggunakan bahan bakarnya dan orang itu mendapatkan asidosis laktat dan otak menjadi asam," tuturnya.

"Bisa laba-laba mematikan jalur ion spesifik di otak yang bertanggung jawab untuk memicu kematian sel besar setelah stroke.

"Anda tidak bisa menghentikan neuron yang sudah mati, tetapi Anda bisa memberikan obat ini delapan jam setelah stroke dan masih mendapatkan perlindungan besar-besaran dari otak," tambahnya.

Baca Juga: Restoran Ini Sediakan Burger Laba-Laba Tarantula, Berani Coba?

Selama studi praklinis, para peneliti menemukan dosis tunggal jaringan otak yang dilindungi Hi1a dan secara signifikan meningkatkan kinerja neurologis setelah stroke.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI