Contohnya jika ibu memiliki masalah berat badan dan gula darah pada sebelum atau sesudah kehamilan. Kondisi tersebut dapat mempengaruhi kadar probiotik yang diterima oleh janin.
Dalam kondisi seperti itu seorang ibu dianjurkan mengonsumsi suplemen probiotik selama kehamilan agar bayi yang dilahirkan tidak kekurangan bakteri baik dalam tubuhnya.
![Ilustrasi hamil (Unplash/freestocks.org)](https://media.himedik.com/thumbs/2019/02/27/67865-ilustrasi-hamil-pixabayfreestocksorg/745x489-img-67865-ilustrasi-hamil-pixabayfreestocksorg.jpg)
3. Konsumsi antibiotik
Penggunaan antibiotik yang terlalu sering justru membunuh banyak bakteri baik di saluran cerna. Akibatnya anak akan lebih mudah terserang infeksi saluran pencernaan maupun masalah pencernaan lainnya.
Baca Juga: Tak Hanya Sembelit, Gangguan Pencernaan Juga Bisa Memicu Depresi
Dengan demikian ia pun membutuhkan asupan probiotik yang lebih banyak dengan mengonsumsi makanan tambahan, susu atau suplemen khusus.
4. Riwayat alergi pada keluarga
Anak-anak yang memiliki orangtua maupun anggota keluarga alergi terhadap sesuatu justru lebih mungkin terserang alergi karena faktor keturunan.
Salah satu cara mengatasi agar tidak mudah terserang alergi seperti anggota keluarga lainnya yakni mengonsumsi suplemen probiotik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. (HiMedik.com/Shevinna Putti Anggraeni)
Baca Juga: Perhatikan 3 Mitos Gangguan Pencernaan Pada Si Kecil