728 Puskesmas di Indonesia Kurang Dokter, Tenaga Kesehatan Masih Terbatas?

Minggu, 07 April 2019 | 11:10 WIB
728 Puskesmas di Indonesia Kurang Dokter, Tenaga Kesehatan Masih Terbatas?
Ilustrasi banyak puskesmas di Indonesia kekurangan dokter atau tenaga kesehatan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - 728 Puskesmas di Indonesia Kurang Dokter, Tenaga Kesehatan Masih Terbatas?

Jumlah dokter umum di Indonesia memang sudah melebihi kuota, namun penyebaran yang tidak merata membuat 728 puskesmas di Indonesia belum memiliki dokter umum.

Hal ini disampaikan Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementeraian Kesehatan Usman Sumantri.

Usman menambahkan, 728 puskesmas tersebut hanya diisi tenaga kesehatan seperti bidan dan perawat. Sementara tenaga kesehatan pendukung selain dokter yang juga dibutuhkan untuk upaya promotif dan preventif seperti tenaga kesehatan lingkungan, ahli farmasi, ahli gizi, kesehatan masyarakat dan ahli laboratorium medik.

Baca Juga: Pesona Citra Juvita, Dokter Cantik yang Diisukan Dekat dengan Gading Marten

"Dari tahun ke tahun lima tenaga kesehatan itu sudah ditingkatkan di puskesmas. Dari 1179 puskesmas sejak 2015 menjadi 4029 puskesmas pada 2018," ujar Usman dalam temu media beberapa waktu lalu.

Sebenarnya kata Usman, pemerintah sudah memiliki program Nusantara Sehat untuk mengirimkan dokter dan tenaga kesehatan lain ke daerah terpencil, terluar dan perbatasan. Para tenaga medis dari berbagai disiplin ini akan digembleng selama sebulan sebelum ditempatkan di daerah selama dua tahun.

"Kenapa dua tahun. Daerah SPT ini kita estimasi dan lakukan penelitian bahwa orang bekerja seperti ini hanya bertahan dua tahun. Kalau diteruskan lagi silahkan tapi kita anjurkan pindah tempat," imbuhnya.

Usman menambahkan penempatan tenaga kesehatan ke daerah terpencil tersebut dilakukan dengan memperhatikan 18 variabel. Itu sebabnya pula tak semua tenaga kesehatan termasuk dokter mau ditempatkan di daerah.

"Pertama gaji cukup atau nggak. Ada ekspektasi yang bisa dijawab nggak ke depan. Ada pasangan di tempat tujuan atau tidak. Menempatkan tenaga kesehatan perlu latihan. Nggak bisa serempak. Kualitas juga nggak bisa sembarangan," jelasnya tentang alasan kenapa masih banyak puskesmas kekurangan dokter atau tenaga kesehatan di Indonesia.

Baca Juga: Wajib Kerja Dokter Spesialis Dibatalkan, Ini Rencana Penggantinya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI