Nah, jam biologis ternyata dimiliki oleh setiap sel di dalam tubuh. Setiap sel mengandung gen khusus dengan istilah “gen waktu”. Gen tersebut akan mengatur aktivitas sel yang berbeda setiap waktu, dalam rentang 24 jam.
Para peneliti menemukan bahwa pada siang hari, terjadi peningkatan aktivitas protein yang memperbaiki dan menggerakan sel, terutama protein aktin. Kolagen, salah satu protein penyusun kulit, juga lebih banyak ditemukan pada luka yang terjadi pada siang hari.
Karena itulah apabila Anda mengalami cedera atau trauma di siang hari, maka ada kemungkinan besar luka lebih cepat sembuh. Akan tetapi, seberapa cepat pemulihan luka seseorang tergantung pada banyak hal. Bukan cuma pada waktu kejadian lukanya saja. Ada faktor-faktor seperti seberapa baik Anda membersihkan luka, seberapa besar atau dalam lukanya, dan lain-lain.
Jika luka lebih cepat sembuh, risiko infeksi pun akan berkurang
Baca Juga: Dijual Mahal di Luar Negeri, Simak 7 Manfaat Buah Ceplukan bagi Kesehatan
Tentu saja penemuan ini berdampak positif pada dunia medis. Dengan luka yang sembuh lebih cepat, maka risiko infeksi akan berkurang. Kejadian bekas luka berlebihan juga akan berkurang dengan adanya pengetahuan ini.
Pengetahuan baru ini juga bisa diterapkan saat menentukan jadwal tindakan operasi bedah. Tindakan operasi bedah yang sesuai dengan jam tubuh seseorang akan mempercepat masa pulih, sehingga pasien dapat lebih cepat kembali beraktivitas dan memiliki risiko komplikasi atau infeksi yang minimal.
Walaupun demikian, perlu lebih banyak penelitian untuk mengetahui lebih lanjut mengenai hubungan ritme sirkardian alias jam biologis tubuh dengan kecepatan masa pulih pada manusia.
Pengetahuan dan pengobatan luka saat siang dan malam ini terlihat sepele tapi bermanfaat untuk penanganan luka. Semoga bermanfaat.
Baca Juga: Rumah Makan Soto Terbakar di Depok, Satu Pegawai Alami Luka Bakar Serius