Suara.com - Kapan terakhir kalinya kamu membersihkan pusar? Mungkin kamu lupa kapan terakhir kali melakukannya. Meski sering terabaikan, pusar menjadi salah satu bagian tubuh yang penting untuk dijaga kebersihannya.
Dilansir HiMedik dari Women's Health Mag, pusar dapat menjadi tempat berkumpulnya bakteri dari keringat, sel kulit mati, serat pakaian, serta sekresi minyak.
Pusar yang sering tidak dibersihkan dapat mengeluarkan bau bahkan cairan berwarna kecoklatan kuning, atau putih.
Cairan ini merupakan tanda infeksi bakteri atau ragi, kata Dr. Noelani González, MD, direktur dermatologi kosmetik di Mount Sinai West di New York City.
Baca Juga: Wanita Ini Tak Bersihkan Pusar 24 Tahun hingga Ada Benda Aneh di Dalamnya
Dr. Noelani mengatakan strategi terbaik adalah mencuci area tersebut dengan sabun dan air yang lembut. Usahakan jangan ada luka gores atau bahan berbasis alkohol yang keras saat membersihkan pusar.
Setelah itu, keringkan dengan handuk. Pasalnya lingkungan yang lembab seperti pusar menjadi tempat hidup yang disukai bakteri.
Jika kamu tak sengaja melukai pusarmu, misalnya terkena kuku yang tajam, oleskan sedikit jeli Vaseline ke area tersebut untuk membantu menyembuhkan lukamu, kata Dr. Kanchanapoomi Levin.
Jangan malas membersihkan pusar, ya!
Baca Juga: Lagi Tren, Kalung Terbuat dari Tali Pusar