Terjadi Lagi, Seorang Bayi Meninggal Gara-gara Rokok Elektrik

Selasa, 02 April 2019 | 08:08 WIB
Terjadi Lagi, Seorang Bayi Meninggal Gara-gara Rokok Elektrik
Ilustrasi rokok elektrik (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kembali terulang, seorang anak meninggal akibat terkena cairan vape. Kali ini terjadi di  Victoria, Australia.

Dilansir HiMedik dari worldofbuzz, kejadian ini bukan yang pertama. Sebelumnya, pada 2013, seorang balita Israel berusia dua tahun meninggal setelah melakukan kontak dengan sejumlah kecil nikotin dari botol vape miliki kakeknya.

Sementara itu pada 2014, seorang balita satu tahun di Amerika juga mengalami hal yang sama. Ia meninggal karena terpapar nikotin cair tersebut.

Seiring semakin populernya vape, jumlah insiden yang melibatkan anak-anak diperkirakan akan bertambah.

Baca Juga: Tak Sekadar Estetika, Piercing Ternyata Bermanfaat bagi Kesehatan

Menurut American Association of Poison Control, "Satu sendok teh nikotin cair bisa mematikan bagi seorang anak, dan jumlah yang lebih kecil dapat menyebabkan penyakit parah, seringkali memerlukan perawatan UGD."

Keracunan vape pada anak dapat terjadi melalui beberapa cara. Pertama, cairan yang terkena di mulut dapat diserap oleh selaput lendir sehingga bisa terjadi keracunan.

Rokok elektrik. (unsplash)
Rokok elektrik. (unsplash)

Selain itu, jika cairan tertelan maka bisa mengganggu sistem pencernaan yang akhirnya bisa menyebabkan keracunan.

Cara lain adalah melalui kontak kulit. Nikotin dapat diserap melalui kulit, bahkan hanya dalam beberapa menit, seseorang bisa meregang nyawa.

Dalam kasus ini, pengawasan orangtua dan pengasuh anak sangat penting apalagi jika umur anak masih di bawah 5 tahun.

Baca Juga: Manfaat Ruang Terbuka Hijau bagi Kesehatan Mental, Orang Kota Harus Tahu

Perlu dicatat bahwa merek yang mengklaim bebas nikotin terkadang mengandung lebih banyak nikotin daripada merek biasa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI