Hasil penelitian menunjukkan pria dengan pasangan yang mengalami keguguran memiliki kerusakan DNA sperma dua kali lebih banyak dibandingkan dengan pasangan yang tidak terpengaruh.
Kelompok yang terkena dampak yang sama juga menunjukkan jumlah spesies oksigen reaktif empat kali lebih tinggi yang berpotensi merusak sperma mereka.
"Studi kami menunjukkan temuan ini berguna untuk menyelidiki apakah pasangan pria wanita ini memiliki kelainan dalam fungsi reproduksi mereka," kata Jayasena.
"Ini juga membuka target obat potensial baru yang dimungkinkan untuk merancang obat di masa depan agar bisa menghentikan kerusakan DNA sperma serta mengurangi risiko keguguran."
Baca Juga: 9 Kali Keguguran dalam 10 Tahun, Kesabaran Perempuan Ini Berbuah Manis