Studi: Sperma yang Rusak Bisa Sebabkan Keguguran

Minggu, 31 Maret 2019 | 06:50 WIB
Studi: Sperma yang Rusak Bisa Sebabkan Keguguran
Ilustrasi ibu hamil. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keguguran pada ibu hamil bisa terjadi karena masalah genetik fatal yang memengaruhi bayi. Selain itu, dalam beberapa kasus, keguguran bisa disebabkan oleh adanya infeksi, diabetes, masalah hormon, masalah sistem kekebalan tubuh dan kelainan rahim.

Dilansir HiMedik dari medicaldaily, penelitian menunjukkan tidak semua penyebab keguguran berasal dari sisi ibu atau selalu terkait dengan wanita.

Faktor potensial terbaru yang dapat menyebabkan kondisi telah ditemukan pada pria.

Sebuah studi yang baru-baru ini dipresentasikan pada pertemuan ENDO 2019 Endocrine Society di New Orleans, La., menyatakan kerusakan DNA sperma pada pasangan pria dapat menyebabkan keguguran.

Baca Juga: 9 Kali Keguguran dalam 10 Tahun, Kesabaran Perempuan Ini Berbuah Manis

"Perempuan yang mengalami ini menjalani banyak tes untuk menentukan penyebabnya, tetapi banyak kasus tidak memiliki penyebab yang diidentifikasi," kata Channa Jayasena, ketua peneliti dari Imperial College London di London.

"Namun, kita tahu bahwa sperma memainkan peran penting dalam pembentukan plasenta, yang sangat penting untuk kelangsungan hidup bayi yang belum lahir."

Ilustrasi hamil bayi kembar - (Shutterstock)
Ilustrasi hamil bayi kembar - (Shutterstock)

Temuan ini berasal dari analisis kesuburan dan DNA sperma lebih dari 100 pria dengan pasangan yang sedang hamil.

Para peneliti membandingkan 50 pria sehat yang pasangannya tidak mengalami keguguran dengan 63 pria yang memiliki pasangan yang terkena dampak keguguran berulang.

Analisis difokuskan pada tingkat hormon seks seperti testosteron, jumlah dan perilaku sperma, tingkat kerusakan pada DNA sperma dan tes molekuler.

Baca Juga: Duh, Ibu Hamil Keguguran Gara-gara Dokter Salah Resepkan Obat

Para peneliti juga mengukur tingkat bahan kimia yang disebut spesies oksigen reaktif, yang dapat merusak sel-sel dalam semen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI