Viral! Ibu Marahi Anaknya yang Masih SD di Depan Umum, Ini Kata Psikolog

Ade Indra Kusuma Suara.Com
Kamis, 28 Maret 2019 | 12:55 WIB
Viral! Ibu Marahi Anaknya yang Masih SD di Depan Umum, Ini Kata Psikolog
Ilustrasi orangtua memarahi anak (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Viral! Ibu Marahi Anaknya yang Masih SD di Depan Umum, Ini Kata Psikolog.

Sebuah video seorang ibu yang marah dengan anak dengan cara kasar beredar di dunia maya dan menjadi viral.

Video yang disebut terjadi di Malang ini direkam akun @tedjaalvin dan disebarkan kembali oleh @makassar_iinfo. Video ini menggambarkan situasi dimana si anak tampak diusir dan didorong oleh ibunya sendiri keluar dari mobil.

"Miris.... Seorang ibu memarahi anaknya yang masih SD di depan umum, tak tanggung-tanggung si ibu itu menendang keluar dan melarang anaknya naik ke dalam mobil. Apakah pantas diperlakukan seperti itu? Ingat anak adalah amanah dari Sang Pencipta yang bukan harus mengalami kesedihan karena keteledoran perilaku orang tua. ..." tulis @makassar_iinfo dalam caption foto.

Baca Juga: Justin Bieber Ingin jadi Ayah Muda yang Punya Anak Banyak

Dalam video terlihat sang ibu tampak selalu mendorong putrinya yang masih SD tersebut keluar mobil. Sang anak juga menangis dan mencoba untuk masuk kembali ke dalam mobil , namun telihat badan mungilnya terdorong oleh si ibu.

Sontak hal ini menjadi kecaman para netizen.

"Yang harus kita garis bawahi apa iya anak harus diperlakukan seperti itu.......siapapun yang melakukan itu, sudah melanggar hak anak. Apabila anak.melakukan kesalahan sekalipun. Tidak.harus memperlakukan anak seperti itu," kecam netizen.

Bahkan psikolog yang eksis di Instagram yakni @dedysusantopj bahkan melaporkan video tersebut ke KPAI.

"@Bantu saya mention @kpai_official komisi perlindungan anak, semakin banyak yg mention KPAI akan membantu," tulisnya.

Baca Juga: Gara-gara Ganja, 3.000 Anak di Bawah Umur Derita Gangguan Jiwa

"The real ibu TIRI," seru netizen lain.

"Miris ternyata tampak baik diluar belum menjamin baik pula hati nya,jangan salahkan hijabnya tapi salahkan ahlak nya. cpt tobat ibuuu,biar hijab dan sikap nya bisa setarah,"

Jika anak yang sering dimarahi dibiarkan, maka si anak akan mengalami kesulitan dalam berpikir dan bersosialisasi di usia sekolah.

Disampaikan Dra. A. Kasandra Putranto selaku Psikolog Klinis, kekerasan baik itu hanya secara verbal mampu mengganggu proses mielinisasi.
 
"Menghukum anak dengan dimarahi, mengeluarkan kata-kata makian atau kekerasan verbal lainnya, tidak hanya membuat psikologis anak terganggu, namun juga memengaruhi kecerdasannya lho.," tuksnya saat ditemui Suara.com beberapa waktu lalu.

Mielinisasi sendiri merupakan proses pelapisan lemak pada ujung saraf dimana hal ini memengaruhi penyampaian pesan dari saraf ke otak. Proses ini dimulai sejak bayi berada dalam kandungan hingga usia dua tahun.

"Anak yang sering dimarahi dan kerap mendapat kekerasan verbal baik sejak dalam kandungan hingga lahir ke dunia, itu mielin-nya lebih sedikit. Ketika mielin berkurang maka proses penyampaian pesan dari saraf ke otak terjadi lebih lambat, anak jadi sulit menyerap pelajaran," lanjut Kasandra.

Kasandra menambahkan, jika anak sering dimarahi, dan tumbuh dengan lingkungan yang kerap memberi kekerasan verbal dibiarkan, maka Ia akan mengalami kesulitan dalam berpikir dan bersosialisasi di usia sekolah. Untuk itu diperlukan intervensi psikologis agar efek negatif dari terganggunya proses mielinisasi bisa diminimalisir.

"Harus diintervensi. Setiap anak berbeda intervensinya. Jadi kalau datang ke psikolog kita akan nilai ini anak kurangnya di mana, baru kita perbaiki di bagian itu," tambah dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI