Suara.com - Hindari, Ini Kebiasaan yang Bikin Kuman TBC Resisten Obat
Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Cabang Jakarta, Dr. dr. Erlina Burhan, SpP(K) mengatakan kasus pasien tuberkulosis resisten obat atau TBC RO semakin meningkat.
Erlina bercerita, banyak pasien TBC yang tidak menyelesaikan proses pengobatan sampai selesai.
"Pasien TBC yang berobat tidak sampai selesai, tidak sampai sembuh, masih ada kuman ditubuhnya. Kuman yang tertinggal itu bermutasi menjadi kuman yang lebih kuat dan kebal," kata Erlina.
Baca Juga: Virus Tuberkulosis Ancam Ribuan Jiwa Setiap Hari
Banyak pasien TBC, kata Erlina, merasa lebih baik bahkan setelah dua bulan bulan. Hal itu yang pada akhirnya membuat banyak pasien TBC menghentikan pengobatan secara sepihak.
"Biasanya setelah 2 bulan, batuk hilang dan tubuh lebih gemukan. Padahal kuman yang tertinggal bisa resisten. Itulah mengapa berobat harus sampai selesai supaya sembuh minimal 6 bulan," tambahnya.
Menurut data WHO, Indonesia merupakan negara ketiga di dunia dengan jumlah dan beban pasien TB tertinggi, di bawah India dan China.
Dan berdasarkan data TB Indonesia pada 2017 lalu, mortalitas akibat TBC secara rata-rata adalah 40 per 100 ribu jiwa penduduk.
Baca Juga: Pengobatan Pengidap Tuberkulosis Harus Dilakukan Sampai Tuntas