Suara.com - Perempuan Harus Tahu, Ini 7 Mitos dan Fakta Soal Pil KB
Pil KB merupakan alat kontrasepsi yang mudah digunakan, yakni dengan cara diminum secara teratur. Namun, di lingkungan masyarakat beredar tentang mitos-mitos mengonsumsi pil KB yang membuat pengguna menjadi ragu memilih alat kotrasepsi yang satu ini.
Nah, membahas soal mitos, ini dia penjelasan dokter spesialis kandungan, dr. Tirsa Verani, Sp. OG, terkait mitos-mitos soal pil KB yang beredar di masyarakat kepada Suara.com.
1. Mitos Pil KB bikin gemuk dan jerawatan
Baca Juga: Saksi: Ratna Sarumpaet Bayar Operasi Plastik Rp 90 Juta
Faktanya pil KB kombinasi sekarang mengandung estrogen dosis rendah yang bisa mencegah penumpukan cairan sehingga berat badan tetap stabil. Kandungan estrogen dan progesteron juga bisa menekan kadar hormon androgen dalam tubuh sehingga produksi minyak menurun dan kulit lebih halus.
2. Mitos Pil KB mengganggu kesuburan
Faktanya Kesuburan akan langsung kembali begitu konsumsi pil KB dihentikan. Perempuan bisa langsung mengalami ovulasi dalam hitungan hari hingga minggu setelah berhenti minum pil KB.
3. Mitos Pil KB membuat rahim kering
Faktanya, berkurangnya darah mentrsuasi sejak minum pil KB bukanlah akibat dari kondisi rahim kering, melainkan karena perubahan ketebalan dinding rahim setelah mengonsumsi hormon progesteron. Bila konsumsi pil KB dihentikan dan siklus menstruasi normal kembali, kesuburan dan kondisi rahim akan pulih seperti semula.
Baca Juga: Keren, Perempuan Ini Jadi Anggota Militer AS Berhijab Pertama
Lantas, mitos pil KB apalagi yang beredar di masyarakat, tapi nyatanya tidak benar? Yuk, lanjut di halaman berikutnya.
Setelah diuraikan 3 mitos pil KB yang ternyata tidak benar, berikut mitos lain dari pil KB yang juga masih banyak beredar di masyarakat, dan ternyata tidak benar juga.
4. Mitos Pil KB langsung bekerja efektif segera setelah dikonsumsi
Faktanya, dokter akan meminta Anda menggunakan kondom kala berhubungan, hingga 7 hari setelah mulai mengonsumsi pil KB.
5. Mitos minum pil KB segera setelah berhubungan bisa bantu cegah kehamilan
Faktanya Pil yang bisa digunakan untuk mencegah kehamilan pasca hubungan intim adalah pil kontrasepsi darurat, bukan pil KB reguler.
6. Mitos Jika memakai pil KB, harus ada 'masa istirahat' setiap beberapa bulan meskipun tidak berencana untuk hamil
Faktanya studi menyatakan bahwa konsumsi pil KB aman digunakan untuk jangka panjang. Penghentian pemakaian alat kontrasepsi apapun termasuk pil KB, bisa langsung membuka peluang terjadinya kehamilan.
7. Mitos kalau tidak cocok pil KB bisa menyebabkan pendarahan
Faktanya keluarnya bercak (spotting), sakit kepla, mual, dan payudara terasa lunak, merupakan efek samping yang tidak selalu dialami pemakai pil KB. Keluhan biasanya reda dalam hitungan hari.
Ternyata banyak mitos yang berkembang soal Pil KB di luar sana yang salah alias tidak sesuai fakta.