Gaya Hidup Modern Picu Kanker Hati
Dr. Yosef kembali mengatakan bahwa pengidap kanker hati tidak hanya ditemukan pada orang lanjut usia tetapi juga ditemukan pada orang muda. Hal ini seiring dengan meningkatnya gaya hidup yang tidak sehat. Misalnya, karena sering begadang, kurang istirahat, dan karena faktor stres.
"Gangguan pada jam biologis tubuh sebagai efek kurang tidur dapat menyebabkan mutasi genetik yang dapat berpotensi membuat sel dalam tubuh berkembang menjadi kanker. Sedangkan ketika mengalami stres, sistem imun menjadi lemah untuk dapat merespon sel tumor dan menghambat proses perbaikan DNA. Akibatnya, proses perkembangan tumor untuk menjadi kanker terjadi lebih cepat," jelas dr Yosef.
Selain itu, kata dr Yosef, konsumsi minuman beralkohol berlebihan dapat memicu pertumbuhan sel kanker hati karena hati harus bekerja keras menetralisir racun dalam tubuh. Ia juga mengingatkan agar penderita diabetes tipe 2 lebih berwaspada karena berpotensi menderita kanker hati. Katanya, kelebihan gula dalam tubuh dapat memicu obesitas dan lemak yang menumpuk dapat menggangu kinerja sel hati serta memicu sel kanker untuk berkembang.
Baca Juga: Minum Kopi Lima Cangkir Sehari Cegah Kanker Hati
Miliki Asuransi Kesehatan Selagi Sehat
Semakin intensif tindakan medis yang dilakukan maka akan semakin tinggi pula biayanya. Biaya operasi tentunya bergantung pada jumlah, ukuran, dan lokasi tumor dalam hati serta jenis terapi terbaik yang disarankan.
Mengingat biaya perawatan dan pengobatan penyakit kanker terbilang tinggi dan perawatan perlu dilakukan secara berkelanjutan. Sedini mungkin perlu dilakukan treatment ke dokter sebelum berkembang menjadi kondisi akut dan biaya pengobatan menjadi lebih tinggi.
Vice President of Life Operation Division Sequis Eko Sumurat mengatakan bahwa kanker dapat ditanggung oleh asuransi kesehatan selama bukan kondisi bawaan lahir atau kondisi yang sudah ada sebelum tertanggung membeli polis.
"Sequis sebagai perusahaan asuransi telah membayarkan klaim kesehatan dengan sistem reimbursement hingga Desember 2018 untuk kanker hati sebesar lebih dari Rp743 juta untuk 24 kasus dan klaim kesehatan untuk klaim kanker hati dengan sistem cashless sebesar lebih dari Rp268 juta untuk 7 kasus," ujar Eko.
Baca Juga: Waspada! Bahaya Pestisida Memicu Kanker Hati
Ia meyakini bahwa asuransi dapat membantu masyarakat mewujudkan hari esok yang lebih baik jika dimiliki sejak usia muda, masih produktif, dan masih sehat.
"Mengingat risiko sakit dapat datang kapan saja maka sebaiknya segeralah lengkapi diri dan keluarga dengan perlindungan asuransi kesehatan dan penyakit kritis," tutupnya.