Bayi Laki-laki Usia Lima Bulan Ini Meninggal, Setelah Disunat di Rumah

Selasa, 26 Maret 2019 | 11:00 WIB
Bayi Laki-laki Usia Lima Bulan Ini Meninggal, Setelah Disunat di Rumah
Ilustrasi bayi laki-laki disunat. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bayi Laki-laki Usia Lima Bulan Ini Meninggal, Setelah Disunat di Rumah.

Malang benar nasib bayi laki-laki di Italia ini. Dirinya harus meregang nyawa usia disunat oleh orangtuanya di rumah. Kantor berita ANSA di Italia melaporkan bahwa bayi berusia 5 bulan itu dibawa ke rumah sakit di Bologna pada Jumat sore dan meninggal malam itu.

Sunat sendiri sebenarnya tidak umum dilakukan oleh mayoritas kaum Katolik di Roma. Umumnya yang melakukan sunat adalah imigran di Italia yang beragama Islam karena alasan budaya dan agama, tetapi tak sedikit yang mengalami kesulitan mengakses pelayanan sunat di rumah sakit.

Bagi sebagian orang, biaya sunat di rumah sakit terlalu tinggi. Selain itu, di beberapa rumah sakit Italia, dokter menolak untuk melakukan sunat sampai anak laki-laki itu mencapai usia 4 tahun atau bahkan lebih.

Baca Juga: Cerita Mahfud MD soal Nama-nama Politikus di 'Kantungnya'

Foad Aodi, pendiri asosiasi dokter asing di Italia (AMSI), telah meminta otoritas kesehatan untuk mengizinkan penyunatan dengan harga terjangkau dan mengurangi usia akses untuk membantu melawan upaya kematian dalam penyunatan yang dilakukan sendiri.

Kasus serupa pernah terjadi pada Desember lalu. Saat itu, seorang bocah berusia dua tahun meninggal dunia setelah menjalani sunat di pusat imigran di Kota Roma. AMSI mencatat bahwa sekitar 5000 praktik sunat dilakukan di Italia setiap tahun namun dijalankan secara ilegal.

Sunat sendiri sebenarnya tak hanya baik dilakukan karena menjalankan aturan agama. Penelitian terkini menunjukkan bahwa lelaki yang tak disunat berisiko lebih tinggi tertular HIV. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal mBio, lelaki tak disunat memiliki bakteri 10 kali lebih banyak di penisnya yang meningkatkan risiko 54-63 persen tertular virus HIV.

Tidak jelas mengapa bakteri dalam penis yang tak disunat meningkatkan risiko HIV, namun para peneliti menduga bahwa mereka dapat menurunkan kekebalan tubuh yang memungkinkan virus HIV lebih mudah memasuki aliran darah.

Tapi sebaiknya lakukan penyunatan di rumah sakit dengan dokter fropesional khususnya pada bayi. yakni tidak dilakukan saat masih sangat kecil agar tidak terjadi hal yang tidak dinginkan yakni bayi meninggal dunia seperti yang terjadi di Italia tersebut. 

Baca Juga: Harga Buyback Emas Antam Tembus Rp 600.000 Per Gram

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI