Studi : Makan Kacang Mampu Tingkatkan Fungsi Otak pada Pasien Demensia

Senin, 25 Maret 2019 | 19:00 WIB
Studi : Makan Kacang Mampu Tingkatkan Fungsi Otak pada Pasien Demensia
Ilustrasi Demensia (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Meskipun tidak ada obat untuk penurunan kognisi terkait usia dan penyakit neurogeneratif, variasi dalam apa yang orang makan memberikan perbaikan untuk orang yang lebih tua," ujar Dr Li.

Di Li menambahkan bahwa penelitian ini adalah yang pertama melaporkan hubungan antara kognisi dan asupan kacang pada orang dewasa Tionghoa yang lebih tua.

"Populasi yang menua adalah salah satu tantangan paling substansial abad ke-21," kata Dr Li.

Dia juga mencatat bahwa populasi yang menua adalah masalah besar di Cina karena populasinya jauh lebih cepat daripada hampir semua negara lain di dunia.

Baca Juga: Selain Chelsea Islan, Tatapan Artis Ini ke Jokowi Juga Bikin Heboh

"Perawatan kesehatan yang terus ditingkatkan dan preventif, termasuk modifikasi pola makan dapat membantu mengatasi tantangan terkait populasi yang menua," tambahnya.

China memiliki salah satu populasi penuaan yang tumbuh paling cepat. Pada tahun 2029, menurit amgkat terbaru PBB, populasi orang tua negara ini diperkirakan mencapai 1,44 miliar.

Pada tahun 2050, 330 juta orang China akan berusia lebih dari 65 tahun, dan 90,4 juta orang akan berusia lebih dari 80 tahun, mewakili populasi terbesar dunia dari kelompok usia paling tua ini.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan jumlah orang yang hidup dengan demensia di dunia diperkirakan mencapai 47 juta, dan diproyeksikan akan meningkat menjadi 75 juta pada tahun 2030. Jumlah kasus demensia juga diperkirakan hampir tiga kali lipat pada tahun 2050.

“Seiring bertambahnya usia, mereka secara alami mengalami perubahan pada penalaran konseptual, memori, dan kecepatan pemrosesan. Ini semua adalah bagian dari proses penuaan normal," kata Dr Li.

Baca Juga: Dampak Peningkatan Aktivitas Gunung Bromo, Warga Terpapar ISPA

“Tetapi usia juga merupakan faktor risiko terkuat yang diketahui untuk penyakit kognitif. Jika kita dapat menemukan cara untuk membantu orang lanjut usia mempertahankan kesehatan kognitif dan kemandirian mereka lebih lama, bahkan dengan mengubah pola makan mereka maka ini benar-benar sepadan dengan usahanya," tutup dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI