Mengerjakan soal matematika juga dapat mengaktifkan kedua sisi pada otak Anda (sisi kiri dan kanan), bahkan hanya untuk soal matematika sederhana. Mengerjakan soal yang terlalu sulit justru akan membuat salah satu bagian otak saja yang aktif, yaitu otak kiri (kemampuan berbahasa).
Hal ini terjadi karena Anda akan terus-menerus mengulang membaca soal sebelum sampai pada pemecahan. Sedangkan, jika hanya soal sederhana, kedua otak Anda akan bekerja secara seimbang.
Mengerjakan soal matematika juga bisa menghindarkan diri dari pikun.
Meski seringnya hanya disentuh saat masih usia sekolah atau produktif, matematika justru berguna bagi para lansia. Mengerjakan soal hitung-hitungan mampu membantu kondisi pikun agar tidak semakin parah.
Baca Juga: Warga Pasang Pagar Bambu Keliling, Lindungi Situs Sekaran
Menginjak usia lanjut, penurunan kemampuan kognitif rata-rata akan mengalami penurunan. Dengan mengerjakan soal matematika, lobus otak prefrontal akan diaktifkan. Ketika bagian ini aktif, maka akan terjadi dua proses di dalam otak, yaitu kemampuan membaca soal dan angka-angka, mengoperasikan angka-angka, dan menggerakan tangan untuk menuliskan rumus, hitungan, dan hasil jawabannya.
Inilah yang akan membantu para lansia meningkatkan kemampuan berpikirnya dan menurunkan risiko pikun bertambah parah. Wah, ternyata banyak ya manfaat belajar matematika bagi kesehatan!