Waspada, Bila Bayi Baru Lahir Tidak Refleks saat Dengar Suara Keras

Sabtu, 23 Maret 2019 | 13:10 WIB
Waspada, Bila Bayi Baru Lahir Tidak Refleks saat Dengar Suara Keras
Ilustrasi bayi baru lahir. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Waspada, Bila Bayi Baru Lahir Tidak Refleks saat Dengar Suara Keras

Wakil Ketua Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian (PGPKT) dr. Hably Warganegara, Sp.THT-KL mengatakan, gangguan pendengaran akan mengakibatkan gangguan komunikasi, psikologi dan sosial.

Gangguan pendengaran itu dapat dihilangkan melalui upaya pencegahan dan pengendalian penyakit terutama pada bayi atau tuli kongenital.

Tuli Kongenital dapat terjadi pada bayi sejak lahir. Ketulian itu bisa diakibatkan karena bawaan seperti riwayat hamil atau riwayat lahir, bisa juga disebabkan karena infeksi.

Baca Juga: Wow! Menginap di Sini, Tamu Boleh Bawa Barang Mewah dari Kamar Hotelnya

Gejala yang terjadi adalah anak belum dapat bicara sesuai usianya. Bahkan berpotensi menimbulkan masalah lain seperti gangguan THT, dan psikologi.

“Tuli kongenital paling bahaya, jika tidak ditolong kemungkinan terjadi gangguan perkembangan kognitif, psikologi, dan sosial,” kata dr. Hably dalam keterangan resmi yang diterima Suara.com.

Gangguan perkembangan kognitif, psikologi, dan sosial itu akan mengakibatnya terjadi gangguan proses bicara, gangguan perkembangan kemampuan berbahasa, gangguan komunikasi, gangguan proses belajar dan perkembangan kepandaian.

Karena itu, kata dr. Hably, yang perlu diketahui oleh bidan dan masyarakat adalah cara mendeteksi pendengaran bayi secara sederhana. Bayi memang belum bisa berbicara, namun dia bisa menunjukkan refleks jika mendengar suara keras.

Cara observasi bayi terhadap suara dapat dilihat dari refleks bayi ketika mendengar suara keras atau disebut refleks moro.

Baca Juga: Lewat Fesyen Ari Saputra Perjuangkan Kesetaraan Gender

“Refleks moro itu kalau bayi tidak memakai bedong, tangannya seperti mau meluk, kaget,” kata dr. Hably.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI