Suara.com - Selain Muka Bengkak, Ini Sederet Efek Samping dari Operasi Facelift.
Beberapa orang beranggapan kalau kulit kendur keriput di sekitar area dahi, mata, pipi, mulut dan dagu dapat membuat seseorang tampak terlihat kurang menarik.
Untungnya, teknologi kecantikan kini telah berkembang pesat salah satunya lewat metode operasi facelifting atau operasi pengencangan pada kulit wajah.
Tapi apakah upaya operasi menegencangkan kulit wajah atau operasi kulit kendur sepadan dengan risiko pasca-operasi?
Baca Juga: Warganet Temukan 7 Benda Aneh Ini dalam Gorengan
"Dokter ahli bedah plastik akan memeriksa riwayat kesehatan pasien dan mendiskusikan prosedur operasi, proses pemulihan, sampai risiko yang mungkin timbul. Operasi ini biasanya dilakukan sebagai prosedur rawat jalan yang biasanya memakan waktu dua hingga lima jam, kemudian pasien bisa langsung pulang pada hari yang sama," ujar Medical and Training Manager ZAP Clinic, dr. Adinda Fitriningtias saat dihubungi Suara.com, Jumat (22/3/2019).
Faktanya, operasi facelift ini tidak dapat dilakukan secara sembarangan karena melibatkan tindakan serius seperti bius dan bedah.
Selepas operasi, biasanya akan timbul efek memar dan bengkak yang baru akan mereda sekitar dua minggu pasca operasi.
Selain itu, operasi facelifting juga dapat menimbulkan efek samping dalam taraf sedang hingga serius.
Misalnya yang terjadi pada Ratna Sarumpaet di mana bagian mata menjadi bengkak sementara usai menjalani operasi facelifting konvensional.
Baca Juga: Guru Berpose 2 Jari Dipecat, Jubir Prabowo: BKD Banten Jangan Arogan!
Resiko facelift lainnya adalah rambut rontok, nekrosis atau kematian jaringan kulit, timbulnya hematoma (penggumpalan darah) di bawah jaringan kulit, hingga cedera saraf yang dapat mengakibatkan kelumpuhan sementara.