Namun jika ditemukan pendarahan di otak besar maupun batang otak, beberapa jenis komplikasi bisa terjadi. Dikatakan dr Ferry komplikasi ini beragam, mulai dari ringan, sedang hingga berat.
Komplikasi ringan bisa berupa penurunan fungsi kognitif. Pasien jadi sulit mengingat nama dan wajah orang yang baru dikenal, dan lebih gampang lupa.
Komplikasi sedang bisa menyebabkan fungsi otak pasien yang menurun. Pasien bisa mengalmai kesulitan bernapas, bicara, atau bahkan menggerakkan anggota tubuh.
"Pada kasus-kasus tertentu yang sangat parah, cedera otak dan pendarahan bisa menyebabkan kondisi yang disebut sebagai vegetative state. Jadi otak sadar, tapi anggota tubuh sudah tidak ada yang bisa bergerak, makan harus disuapin, badan harus dibersihkan, lemas dan diam saja mirip sayuran," terangnya lagi.
Baca Juga: Lucinta Luna Blak-blakan soal Sosok Suaminya
Karena itu untuk menghindari risiko terjadinya cedera kepala, gegar otak, dan amnesia, dr Ferry mengingatkan agar selalu mawas diri terhadap lingkungan. Terpenting, jangan lupa menggunakan helm saat berkendara.
"Banyak pasien saya yang gegar otak karena kecelakaan nggak pakai helm. Bilangnya karena pergi ke warung saja dekat, tapi kan kita nggak tahu tiba-tiba ada motor dan mobil dari samping yang menabrak. Seenggaknya kalau pakai helm, penelitian membuktikan risiko cedera kepala berat, disabilitas, dan kematian karena kecelakaan berkurang dibandingkan jika tidak pakai helm," tutupnya.