Duh, Cedera Kepala dan Gegar Otak Bisa Sebabkan Amnesia

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 21 Maret 2019 | 07:25 WIB
Duh, Cedera Kepala dan Gegar Otak Bisa Sebabkan Amnesia
Amnesia dan hilang ingatan akibat gegar otak karena kecelakaan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Duh, Cedera Kepala dan Gegar Otak Bisa Sebabkan Amnesia

Bahaya cedera kepala pada korban kecelakaan tidak sebatas benjol atau lecet. Dokter mengatakan cedera kepala yang terjadi bisa menyebabkan gegar otak hingga amnesia. Waduh!

dr. Ferry Sanjaya, Sp.BS, IFAANS dari Siloam Hospital Simatupang mengatakan gegar otak merupakan salah satu bentuk dari cedera kepala. Korban kecelakaan menurutnya bisa mengalami amnesia karena gegar otak, dalam berbagai bentuk.

Dikatakan dr Ferry, korban bisa saja tidak mengingat kejadian yang dialaminya sebelum kecelakaan terjadi. Hal ini disebut sebagai retrograde amnesia.

Baca Juga: Lucinta Luna Blak-blakan soal Sosok Suaminya

"Jadi pasien lupa dengan kejadian yang dialaminya sebelum kecelakaan. Misalnya, yang dia ingat cuma naik motor, tahu-tahu nggak sadar, dan terbangun di rumah sakit," urai dr Ferry kepada Suara.com, ditemui baru-baru ini.

Ada pula hilang ingatan akibat gegar otak yang disebut sebagai anterograde amnesia. Bedanya, korban kecelakaan kehilangan ingatan pasca kejadian yang menimpanya, walaupun setelah kecelakaan ia dalam keadaan sadar.

"Jadi setelah kecelakaan, yang menolong melihat korban sadar, buka mata, bicara, kemudian naik ambulans ke rumah. Tapi pasien nggak ingat dan lupa setelahnya, atau keesokan harinya," terangnya lagi.

Dikatakan dr Ferry, ingatan yang hilang karena amnesia akibat gegar otak tidak akan kembali lagi. Meski begitu, tidak berarti pasien akan mengalami kehilangan ingatan jangka panjang.

Baca Juga: Agar Anak Tak Takut ke Dokter Gigi, Ini Saran Psikolog

Risiko amnesia jangka panjang tergantung dari keparahan cedera kepala dan gegar otak yang dialami saat kecelakaan. Jika gegar otak ringan dan tidak ada pendarahan di dalam otak atau batang otak, maka pasien biasanya akan kembali pulih seperti semula.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI