Suara.com - Insomnia Bisa Disebabkan dari Masalah Mental yang Dimiliki, Apa Aja?
Insomnia atau gangguan tidur yang ditandai dengan kesulitan untuk memulai tidur, sering terbangun di malam hari dan sulit untuk tidur kembali tentu cukup mengganggu.
Masalah susah tidur ternyata bisa disebabkan karena Anda memiliki masalah mental lho.
Ada beberapa masalah mental yang menyebabkan gejala insomnia dilansir Hello Sehat:
Baca Juga: Tokopedia Rilis 5 Tren Busana Muslim yang Diincar Jelang Ramadan
1. Depresi
Sekitar tiga perempat dari pasien depresi memiliki gejala insomnia. Gejala ini berdampak besar pada kualitas hidup dan dapat mendorong pasien untuk melakukan percobaan bunuh diri.
Depresi merupakan gangguan mood yang menyebabkan seseorang merasa sedih, putus asa, tidak berdaya, dan tidak berharga. Semua emosi negatif tersebut menyita pikiran Anda sehingga membuat Anda kesulitan untuk tidur.
2. Gangguan kecemasan
Hampir 90% orang dewasa dengan gangguan kecemasan melaporkan mengalami gejala insomnia sedang hingga parah. Orang dengan gangguan kecemasan cenderung lebih mudah cemas, mengekspresikannya secara berlebihan, dan kesulitan untuk mengatasinya.
Baca Juga: Bamsoet Optimis Elektabilitas Jokowi akan Naik Lagi
Meski tubuh sudah kelelahan, rasa takut, waspada, dan khawatir yang terus muncul membuat seseorang sulit untuk mencoba tidur dengan nyenyak.
3. Serangan panik
Serangan panik menyebabkan jantung berdetak cepat, gemetar, pusing, keringat berlebihan, dan sesak napas. Mayoritas pasien dengan gangguan ini biasanya pernah mengalami serangan panik nokturnal, yaitu serangan panik yang terjadi selama tidur.
Serangan panik nokturnal dapat mengembangkan gejala insomnia karena pasien merasa takut dan berusaha untuk menghindari tidur.
4. Gangguan bipolar
Gangguan bipolar menyebabkan seseorang mengalami perubahan mood yang ekstrem, dari depresi (tertekan) ke mania (aktif tidak terkendali). Sebuah studi menunjukkan bahwa selama episode depresi maupun mania, hampir semua pasien merasakan gejala insomnia.
Sama seperti depresi pada umumnya, pasien bipolar yang sedang mengalami episode ini juga tidak bisa tidur dengan tenang. Sementara selama episode mania, kemungkinan membuat mereka melupakan rasa lelah sehingga tidak bisa memulai tidur.
Jika gejala insomnia terus terjadi, apa dampaknya?
Tidur adalah waktu bagi tubuh untuk beristirahat. Jika waktu tidur tidak cukup, Anda jadi mengantuk, lelah, dan mudah marah. Apalagi pada orang dengan masalah mental. Gangguan insomnia yang tidak kunjung membaik, akan menurunkan kualitas hidup pasien.
Orang dengan depresi, misalnya. Mereka yang cenderung tidak makan dengan baik, tentu akan semakin menurun sistem kekebalan tubuhnya. Berbagai infeksi dari virus, jamur, atau bakteri jadi lebih rentan terjadi. Gejala depresi lainnya pun jadi semakin parah.
Cara memperbaiki tidur jika punya masalah mental
Kunci untuk mengatasi gejala insomnia terkait masalah mental adalah dengan mengobati masalah mental yang dimiliki. Jika tidak, kualitas tidur mungkin tidak akan membaik secara maksimal atau akan mudah kambuh.
Nah, untuk mengatasi masalah mental biasanya, Anda akan mengikuti terapi obat, terapi perilaku kognitif (CBT), terapi inhalasi dengan visualisasi, dan terapi lainnya yang direkomendasikan dokter.
Selain itu, ada cara tambahan yang bisa Anda terapkan untuk memperbaiki kualitas tidur, yaitu membuat jadwal jam tidur dan bangun tidur.
Jika biasanya Anda tidur pada pukul 1 malam, maka usahakan untuk tidur lebih awal, yaitu mengurangi satu jam sebelumnya.
Lakukan penerapan di atas secara bertahap dalam beberapa minggu supaya Anda terbiasa dan masalah mental tidak menghilangkan insomnia.