Suara.com - Jangan Sepelekan Tidur Mendengkur Bila Tak Mau Terkena OSA
Praktisi kesehatan tidur di Snoring and Sleep Disorder Clinic di RS Mitra Keluarga Kemayoran, Dr. Andreas Prasadja, RPSGT, mengatakan tentang tiga masalah tidur utama yang banyak dikeluhkan oleh pasien.
Tiga masalah tersebut adalah rasa kantuk di siang hari, mendengkur atau ngorok, dan susah tidur (insomnia).
"Banyak orang masih berpikir bahwa mereka memiliki masalah tidur hanya saat mereka tidur di malam hari dan berpikir mendengkur berarti mereka tidur nyenyak. Ini tidak benar. Mendengkur dapat menyebabkan Obstructive Sleep Apnea (OSA) yang jika tidak ditangani dapat berkontribusi pada sejumlah penyakit seperti penyakit jantung, obesitas, dan bahkan impotensi," kata Andreas.
Baca Juga: Romahurmuziy Jadi Tersangka KPK, Mbah Moen Sambangi Kantor DPP PPP
OSA biasanya ditandai dengan gangguan pernapasan atau henti napas beberapa kali sepanjang tidur sehingga mencegah oksigen mencapai paru-paru.
Gejala OSA termasuk diantaranya tersedak atau nafas tersengal saat tidur, dengkuran yang permanen dan keras, kelelahan berlebihan dan konsentrasi yang buruk di siang hari.
Jika tidak diobati, OSA berdampak serius bagi kesehatan dalam jangka pendek dan jangka panjang seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2, stroke dan tekanan darah tinggi.
"Menurut sebuah penelitian, prevalensi OSA di Indonesia diperkirakan sekitar 17%. Sangat penting untuk menyadari bahwa ketika Anda terus mendengkur, itu bukan tanda tidurnya nyenyak. Itu artinya Anda harus pergi ke dokter. Mengandalkan sumber dan artikel online saja tidak cukup," tambah Andreas.
Kekinian, sebuah laporan yang diterbitkan oleh The Global Pursuit of Better Sleep Health dari Royal Philips mengatakan bahwa banyak orang di dunia yang memiliki masalah tidur seperti insomnia dan mendengkur.
Baca Juga: Persija Akan Lepas Riko Simanjuntak ke Timnas Indonesia