Lebih Berbahaya Ketimbang Asap Rokok, Jakarta Kini Darurat Polusi Udara

Sabtu, 16 Maret 2019 | 16:39 WIB
Lebih Berbahaya Ketimbang Asap Rokok, Jakarta Kini Darurat Polusi Udara
Ilustrasi polusi udara. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dalam penelitian mereka, Münzel dan rekan-rekannya menemukan polusi udara menyebabkan dua kali lebih banyak kematian akibat penyakit kardiovaskular daripada penyakit pernapasan.

Para peneliti menggunakan model yang mensimulasikan proses kimia atmosfer dan bagaimana mereka berinteraksi dengan sumber-sumber alami dan buatan manusia seperti pembangkit energi, industri, lalu lintas dan pertanian.

Mereka menggunakan data dari model itu dan menghubungkannya dengan tingkat paparan global dan kematian. Mereka juga membandingkan data itu dengan informasi tentang kepadatan populasi, lokasi geografis, usia, faktor risiko beberapa penyakit dan penyebab kematian dari WHO.

Secara global, mereka menemukan polusi udara menyebabkan 120 kematian tambahan setiap tahun per 100.000 orang. Di negara-negara Uni Eropa dan Eropa, presentasenya bahkan lebih tinggi.

Baca Juga: Berkat Petugas KA, Ibu Ini Bisa Kunjungi Anaknya di RS Setiap Hari

Negara-negara Uni Eropa memiliki jumlah kasus 129 kematian tambahan per 100.000 orang dan di Eropa polusi udara menyebabkan 133 kematian tambahan per 100.000 orang.

Münzel dan rekan-rekannya mendesak pemerintah untuk bekerja mengurangi polusi udara berdasarkan temuan penelitian mereka ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI