Suara.com - Didignosis kanker serviks, tak membuat wanita ini menyerah. Ia bahkan telah membuat daftar keinginannya dalam hidup.
Wanita bernama Abbie Colvin (19) yang didiagnosis kanker pada dua tahun lalu tersebut seakan tidak ingin membiarkan waktunya terbuang percuma. Ia tidak ingin melewatkan peluang apa pun.
Salah satu keinginannya adalah belajar menjadi penari dan pendamping kakak perempuannya di pernikahannya.
Melansir dari mirror, calon dokter tersebut telah memiliki seorang anak saat ia tengah berjuang melawan kanker.
Baca Juga: Putrinya Meninggal karena Epilepsi, Orang Tua Putuskan Sumbangkan Organnya
Wanita asal Poulton, Lancashire, Inggris itu juga sementara memulai putaran ketiga kemoterapi.
Perawatan itu ia lakukan saat menyelesaikan ujian di Universitas Metropolitan Manchester.
Akan tetapi saudara perempuannya, Christie, mengatakan kanker Abbie telah menyebar dan sekarang mungkin ia tidak bisa merayakan natal lagi.
Inilah sebabnya saudara lelakinya mendirikan penggalangan dana untuk membantu Abbie.
"Orang-orang terkasih di sekelilingnya melihatnya ketika dia tidak dapat mengangkat kepalanya dari bantal karena dia sangat lemah, kepalanya botak karena dia kehilangan semua rambutnya.
Baca Juga: Cegah Kematian karena Kanker Serviks, Yuk Vaksinasi HPV Sejak Dini
"Dia sekarang memakai pakaian ukuran kecil karena dia kehilangan banyak berat badan," tutur kakaknya.
'Dia terus berjuang untuk bayi kecilnya dan aku benar-benar percaya bahwa itulah yang membuatnya terus berjalan," tambah sang kakak.
Sejumlah listing yang telah dibuat Abbie, seperti memperbaiki hubungan yang rusak, kampanye tes smear dan hubungan seksual di bawah bintang-bintang.
Abbie menghabiskan satu tahun dirawat dengan antibiotik untuk sistitis karena dia mengalami pendarahan saat berhubungan seksual.
Namun, ketika dia pergi ke dokter untuk skrining kesehatan seksual pada September 2016, dokter mengungkapkan masalah dengan leher rahimnya.
Dia juga diberitahu bahwa dia tidak akan pernah memiliki bayi. Untuk itu ia melakukan perawatan laser untuk menargetkan sel-sel kanker pada leher rahimnya pada April 2017.
Di sisi lain, tes urin menunjukkan bahwa dia sudah hamil.
Abbie mengatakan, "Ketika mereka mengatakan saya hamil saya benar-benar gembira.
'Saya bahkan tidak bisa mengatakan betapa bahagianya saya karena saya baru saja diberitahu bahwa saya tidak akan pernah bisa memiliki anak sendiri."
"Rumah sakit sebenarnya ingin memulai perawatan kemoterapi saya pada 35 minggu dan saya berkata 'tidak'.
'Saya tidak akan memasukkan racun ke dalam tubuh saya ketika ada bayi kecil di sana." Abbie mengatakan ketika Oscar lahir itu seperti keajaiban.
Abbie terus menghadiri kuliah dan menyelesaikan semua tugas, serta ujiannya untuk mencapai yang pertama.
Ia mengingatkan, "Wanita perlu tahu bahwa meskipun mereka tidak memenuhi syarat untuk tes smear, ada cara lain untuk mendapatkan diagnosis."