Bedah Bariatrik, Penanganan Khusus untuk Kasus Obesitas Ekstrem

Kamis, 14 Maret 2019 | 16:09 WIB
Bedah Bariatrik, Penanganan Khusus untuk Kasus Obesitas Ekstrem
Operasi bariatrik mengubah lambung untuk pasien obesitas ekstrem. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bedah Bariatrik, Penanganan Khusus untuk Kasus Obesitas Ekstrem

Obesitas merupakan salah satu penyakit yang dapat menurunkan angka harapan hidup seseorang. Hal ini dikarenakan obesitas dapat meningkatkan risiko munculnya penyakit lain, seperti tingginya kadar kolesterol, diabetes mellitus, hipertensi, dan gangguan vaskular Iainnya.

Kasus obesitas sendiri dibedakan berdasarkan indeks massa tubuh (IMT) dan terdiri dari empat kategori antara lain yaitu berat badan berlebih dengan IMT antara 23-24,9, obesitas tingkat 1 dengan IMT 25-29.9, obesitas tingkat 2 dengan IMT 30-37,4 dan obesitas morbid dengan IMT 37,5 atau lebih.

"Berat badan berlebih yang tidak segera ditangani dapat berkembang menjadi obesitas morbid dengan risiko gangguan kesehatan yang semakin tinggi," ujar Dr. dr. Peter Ian Limas, Sp. B-KBD, dokter spesialis bedah konsultan bedah digestif RS Pondok lndah, dalam temu media di Jakarta, Kamis (14/3/2019).

Baca Juga: Gara-Gara Ikuti Tips Beauty Influencer, Wajah Nindy Ayunda Jadi Tak Karuan

Lebih lanjut dr Peter menjelaskan, salah satu tindakan penanganan untuk kasus obesitas adalah bedah bariatrik. Tindakan ini dapat dilakukan apabila pasien sudah dikategorikan sebagai obesitas morbid dan memiIiki indeks massa tubuh yang tinggi.

Selain diperuntukkan bagi para pasien obesitas morbid bedah bariatrik juga dapat dimanfaatkan untuk membantu pasien yang memiIiki indeks massa tubuh sedang, namun mempunyai risiko tinggi terhadap penyakit diabetes dan hipertensi.

Namun, yang harus diingat, meski mampu menurunkan bobot tubuh dengan cepat, bedah bariatrik bukanlah peluru emas, tindakan ini hanya sebagai pendukung.

"Faktor utama keberhasilan bariatrik adalah komitmen dan konsistensi yang kuat dari pasien untuk mengubah gaya hidup mereka seumur hidup," imbuh dr Peter.

Bedah bariatrik yang paling sering dilakukan kata dia, adalah sleeve gastrectomy, bypass Iambung dan ikat lambung. Ketiga tindakan ini sama-sama memiIiki hasil akhir penurunan berat badan karena berubahnya bentuk organ pencernaan pasien sehingga memengaruhi pola makan dan penyerapan makanan di dalam tubuh.

Baca Juga: Dilanda Angin Kencang, 4 Desa di Sleman Berstatus Tanggap Darurat

Operasi bariatrik mengubah lambung untuk pasien obesitas ekstrem. (Shutterstock)
Operasi bariatrik mengubah lambung untuk pasien obesitas ekstrem. (Shutterstock)

"Sleeve gastrectomy merupakan tindakan pemotongan lambung pasien kurang lebih sebanyak 85 persen sehingga didapatkan ukuran lambung yang Iebih kecil, bypass lambung merupakan tindakan penggabungan bagian atas lambung dengan usus kecil sehingga makanan tidak Iagi melewati lambung dan tidak banyak kalori makanan yang diserap, dan ikat lambung merupakan tindakan pemasangan karet pengikat pada lambung yang bersifat adjustable sehingga pasien dapat menentukan berapa banyak porsi makanan yang ingin dikonsumsi," imbuh dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI