Hari Ginjal Sedunia 2019, Hindari 5 Kebiasaan Buruk Ini

Kamis, 14 Maret 2019 | 16:02 WIB
Hari Ginjal Sedunia 2019, Hindari 5 Kebiasaan Buruk Ini
Ilustrasi transplantasi ginjal. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kesehatan ginjal adalah hal yang penting. Untuk itu, di Bulan Ginjal Nasional yang jatuh pada Maret, rasanya perlu menillik lagi kebiasaan yang berpengaruh negatif terhadap ginjal.

HiMedik.com mengutip HuffPost.com, ginjal berfungsi menjaga tubuh tetap sehat dengan mengatur tekanan darah dan menyaring racun serta cairan ekstra dari darah. Kerusakan pada ginjal seringkali tidak dapat diperbaiki. Jadi untuk menghormati Bulan Ginjal Nasional, hentikan lima kebiasaan perusak ginjal ini yang sering dianggap sepele:

1. Mengonsumsi obat penghilang rasa sakit dalam jangka waktu yang lama

Penggunaan obat pereda nyeri tertentu untuk jangka panjang, terutama pada dosis tinggi, memiliki efek berbahaya pada jaringan dan struktur ginjal. Baik yang dijual bebas maupun dari resep dokter, obat untuk mengatasi nyeri dapat merusak dan mengurangi aliran darah ke ginjal.

Baca Juga: Disangka Tumor, Dokter Ini Malah Angkat Ginjal Sehat Sang Pasien

Obat Antiinflamasi Non-Steroid (NSAID) adalah penyebab utama. Sebanyak 1 hingga 3 persen dari kasus baru gagal ginjal kronis setiap tahun tampaknya disebabkan oleh penggunaan obat pereda nyeri yang berlebihan.

2. Merokok

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang merokok lebih cenderung memiliki protein dalam urine, yang merupakan tanda kerusakan ginjal. Penyakit yang memengaruhi ginjal, seperti diabetes dan tekanan darah tinggi, juga diperburuk oleh kebiasaan merokok, dan perokok lebih cenderung membutuhkan dialisis atau transplantasi ginjal.

3. Makan dan minum banyak gula

Baca Juga: Penderita Ginjal Kronis Berusia Semakin Muda

Terlalu banyak gula dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti diabetes dan obesitas, yang merupakan faktor risiko penyakit ginjal. Menghilangkan gula dari makanan atau mengurangi asupan gula dapat mengurangi risiko diabetes, obesitas, dan penyakit ginjal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI