Nyaris Mati karena Infeksi Langka, Buddy Rela Kehilangan Tangan dan Kaki

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 13 Maret 2019 | 08:06 WIB
Nyaris Mati karena Infeksi Langka, Buddy Rela Kehilangan Tangan dan Kaki
Syok sepsis karena infeksi langka, lelaki nyaris meninggal dunia. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nyaris Mati karena Infeksi Langka, Buddy Rela Kehilangan Tangan dan Kaki

Jason "Buddy" Miller nyaris kehilangan nyawa karena infeksi langka yang dialaminya. Ia pun harus rela kehilangan tangan dan kaki karena harus diamputasi.

Akhir tahun lalu Buddy bekerja sebagai awak kapal feri Sydney Manly. Ia menghabiskan hari-harinya bepergian bolak-balik melintasi pelabuhan.

Namun, tak lama kemudian pria 48 tahun itu harus menghabiskan waktu lebih dari 100 hari di rumah sakit. Semuanya dimulai pada Oktober tahun lalu, tepat setelah ia kembali dari liburan di Filipina dan mengira akan sakit flu.

Baca Juga: Reaksi Kocak Warganet saat Jakarta Tercatat dengan Polusi Udara Tertinggi

"Saya merasakan radang tenggorokan, badan terasa sakit. Saya seharusnya pergi ke dokter lebih awal, tetapi saya menunda satu hari untuk melihat, apakah saya akan merasa lebih baik dan bisa kembali bekerja," katanya, dikutip HiMedik.com dari ABC News.

Setibanya di UGD di Northern Beaches Hospital Sydney, ia pingsan dan menderita sakit parah dengan syok septik dan kegagalan organ.

Diberitakan Daily Telegraph, Buddy telah mengidap dua infeksi bakteri, Streptococcus, yang umum ditemukan, dan Aerococcus, yang langka. Kombinasi dua infeksi bakteri yang mematikan itulah yang menyebabkan syok septik parah, kegagalan banyak organ, dan sindrom syok toksik pada Buddy. Namun, dokter tidak bisa memastikan bagaimana Buddy tertular infeksi tersebut.

Setelah keluarga diberitahu bahwa Buddy hanya memiliki peluang 10 persen untuk bertahan hidup, tim medis memanggil seorang pastor untuk membacakan ritus terakhirnya. Selain itu, Jhayda, putrinya yang berusia tujuh tahun, dibawa masuk untuk mengucapkan selamat tinggal kepada ayahnya.

"Mereka memberi tahu saya bahwa saya punya sisa waktu satu jam, hanya itu yang tersisa di hidup saya. Satu jam dan saya tidak akan bisa melanjutkan hidup," katanya, seperti yang dilaporkan ABC News.

Baca Juga: Prediksi Cuaca BMKG: Sebagian Wilayah di Jabodetabek Bakal Diguyur Hujan

"Begitulah cepatnya saya beralih dari bersenang-senang ke keadaan hampir mati," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI