Mengenal Fakoemulsifikasi, Teknologi Baru Bedah Katarak Modern

Selasa, 12 Maret 2019 | 15:39 WIB
Mengenal Fakoemulsifikasi, Teknologi Baru Bedah Katarak Modern
Ilustrasi katarak [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mengenal Fakoemulsifikasi, Teknologi Baru Bedah Katarak Modern.

Sebagai negara tropis dengan paparan sinar matahari sepanjang tahun, Indonesia memiliki jumlah penderita katarak yang besar. Selain itu faktor usia atau degeneratif juga menjadi penyebab timbulnya katarak.

Menurut data Hasil survei Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) tahun 2014-2015, mengidentifikasi beberapa faktor penyebab kebutaan dari tujuh provinsi di Indonesia, dan katarak menempati porsi terbesar dengan 75,5 persen.

Disampaikan Kepala Klinik Utama Mata JEC @ Bekasi, Dr. Nashrul Ihsan, SpM, deteksi dini kesehatan mata dapat menghindari kebutaan karena katarak.

Baca Juga: Waduh! Huawei Tercyduk Pakai Kamera DSLR untuk Promosi

Beberapa gejala awal pada penderita katarak sendiri antara lain penglihatan buram atau berkabut bahkan tidak bisa melihat sama sekali, sensitif terhadap sinar atau cahaya, sering berganti kacamata karena ukurannya mudah berubah. Selain itu pada keadaan terang mata penderita katarak terasa silau, penglihatan lebih jelas ketika berada di ruangan dengan cahaya terbatas dan kadang terjadi penglihatan ganda ketika melihat suatu obyek.

"Namun katarak termasuk kategori kebutaan yang dapat dipulihkan melalui tindakan operasi yang relatif aman dengan durasi singkat," ujar dr Nashrul dalam pembukaan Klinik Utama Mata JEC @Bekasi, Selasa (12/3/2019).

"Seiring dengan perkembangan teknologi kini operasi katarak bisa dilakukan dengan metode bedah katarak termodern tanpa jahitan (Fakoemulsifikasi) dengan berbagai macam keunggulan, diantaranya Iebar sayatan luka operasi sangat kecil 2.2-2.5 mm, luka sayatan tidak perlu dijahit, proses operasi dan pemulihan relatif lebih cepat," tambah Dr Nashrul.

Saat ini, di Klinik Utama Mata JEC @ Bekasi juga tengah memfinalisasi kerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) maupun beberapa perusahaan asuransi swasta. Hal ini bertujuan untuk mendukung penyelenggaraan layanan kesehatan mata yang memadai bagi masyarakat, khususnya warga Bekasi dan sekitarnya.

"Melalui kerjasama dengan berbagai institusi, perusahaan dan Iembaga penjamin kesehatan, kami berharap klinik ini dapat hadir sebagai solusi untuk sentra penanganan kelainan atau gangguan pada mata, terutama bagi masyarakat Bekasi dan sekitarnya," tandas Dr. Nashrul. 

Baca Juga: Amien Rais: Bila Jokowi Terbukti Curang, Kita Geruduk KPU dan Presidennya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI