Suara.com - Duh, Diet Karbo Bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
Kini banyak orang menjalani pola diet rendah karbo seperti keto, paleo, hingga Atkin. Umumnya mereka mengurangi bahkan menghindari konsumsi nasi, mie, dan sumber karbohidrat lainnya.
Sayangnya studi terkini mengungkap efek negatif dibalik menghindari konsumsi karbo. Menurut studi yang dipresentasikan dalam Sesi Ilmiah Tahunan ke-68 American College of Cardiology, diet rendah karbo justru memicu gangguan irama jantung.
Dikutip dari NY Post, peneliti menganalisis diet 14 ribu orang dan kondisi jantungnya selama dua dekade. Hasilnya, mereka yang mengonsumsi kurang dari 45 persen kalori harian mereka dari karbohidrat berisiko 18 persen lebih mungkin untuk mengalami fibrilasi atrium atau gangguan irama jantung daripada orang-orang yang makan biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran, serta karbohidrat cukup.
Baca Juga: Polisi Sebut Zul Zivilia Terlibat Jaringan Narkotika
"Efek jangka panjang dari pembatasan karbohidrat masih kontroversial, terutama yang berkaitan dengan pengaruhnya terhadap penyakit kardiovaskular," kata ahli jantung dan penulis studi Dr. Xiaodong Zhuang.
Zhuang mengatakan, mengingat diet ini memiliki pengaruh potensial pada gangguan aritmia jantung maka ia mengatakan bahwa diet populer ini harus direkomendasikan dengan hati-hati.
Fibrilasi atrium, atau AFib, adalah aritmia jantung yang paling umum. Mereka yang menderita itu lima kali lebih mungkin terserang stroke serta risiko penyakit gagal jantung, jantung berdebar, pusing dan kelelahan.
Gaya hidup rendah karbohidrat dan tinggi protein sangat populer saat ini tetapi efek samping negatif seperti gangguan irama jantung semakin umum terjadi di kalangan pelaku diet. The Post sebelumnya melaporkan bahwa orang yang melakukan diet keto juga menghasilkan bau tak sedap di selangkangan, bau mulut, diare dan penambahan berat badan drastis.
Baca Juga: Hindari Persepsi Negatif, DPR Berupaya Selalu Seimbangkan Pemberitaan