Suara.com - Jakarta Barat Sukses Raih Pencapaian Terbaik Tangani TBC.
DKI Jakarta merupakan satu dari lima provinsi di Indonesia dengan jumlah total kasus TBC (tuberkulosis) tertinggi. Menurut Profil Kesehatan Kemenkes RI tahun 2016, Jawa Barat adalah provinsi dengan jumlah total kasus TBC terbanyak pada 2016, yaitu 52.328 orang. Kemudian disusul oleh Jawa Timur (45.239), Jawa Tengah (28.842), DKI Jakarta (24.775), dan Sumatera Utara (17.798).
Di Jakarta sendiri, Jakarta Barat masuk di peringkat kedua dengan jumlah TBC terbanyak se-DKI Jakarta. Setiap tahunnya terdapat 8500 kasus TBC yang ditemukan. Meski demikian, Jakarta Barat memiliki capaian terbaik dalam menemukan kasus TBC.
"Jumlah temuan TBC di Jakbar sudah mencapai target. Penemuan kasus terakhir kita lihat proporsi 60 persen di rumah sakit, 40 persen di puskesmas," ujar Kasudinkes Jakarta Barat, Kristy Wathini dalam workshop pengendalian TB di JCC Senayan, Kamis (7/3/2019).
Baca Juga: Neng Ning Nung Nang Meneng Hening Hanung Menang, Nyepi di Tahun Politik
Kristy menambahkan, untuk fasilitas kesehatan primer, atau puskesmas di Jakarta Barat seluruhnya sudah memberikan pelayanan TBC secara komprehensif. Sementara untuk tatanan rumah sakit, sekitar 24 dari 28 rumah sakit di Jakarta Barat sudah melayani pengobatan TBC.
"RS memang hanya 24 dari 28 itu karena RS khusus kedokteran gigi atau RS ibu anak yang memang tidak mengobati TB," imbuh dia.
Keberhasilan capaian Jakarta Barat dalam memberantas TBC, kata Kristy tak lepas dari peran berbagai pihak mulai dari peran camat, lurah, kader kesehatan hingga lembaga berbasis masyarakat dalam penemuan kasus TBC baru.
"Jadi kita memang menggalakkan wajib notifikasi TB. Artinya setiap puskesmas dan RS maupun klinik harus melaporkan melalui SITT dan ETB manajer secara online. Setiap triwulan juga ada pelaporan di kabupaten, kota ke dinas kesehatan provinsi," tandas dia.
Baca Juga: Polisi Bantah Teror Robertus Robet, Mabes Polri: Saat Ditangkap Dia Enjoy