Suara.com - Peralatan Medis Canggih Diakui Belum Bisa Diproduksi Produsen Indonesia.
Di era perkembangan teknologi, peralatan medis pun dituntut untuk beralih ke teknologi canggih demi memberikan pelayanan kesehatan yang optimal bagi pasien.
Nah meski Indonesia juga memiliki produsen peralatan medis lokal, namun diakui dr. I Gede Made Wirabrata, Direktur Penjualan Alat Kesehatan dan PKRT, Kementerian Kesehatan, ada beberapa peralatan medis yang memang hanya mampu diimpor dari produsen di negara lain.
"Kita masih tertinggal dalam teknologi. Sehingga kita belum bisa menghasilkan alat diagnostik yang presisi tinggi seperti MRI, XRay kita belum bisa buat. Obat radioterapi juga kita bisa belum bisa buat," ujar dr Wira di sela-sela pembukaan peralatan medis bertajuk CMEF Indonesia di JCC Senayan, Rabu (6/3/2019).
Baca Juga: Terima Investasi Baru Senilai Rp 21 Triliun, Grab Bakal Gempur Gojek
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Arsada (Asosiasi Rumah Sakit Daerah) Indonesia, dr Heru Aryadi, mengatakan bahwa di 750 rumah sakit daerah yang tergabung dalam asosiasi ini memang masih menggunakan peralatan medis impor terutama yang membutuhkan akurasi tinggi. Namun ia tak menampik bahwa peralatan medis lokal masih digunakan seperti tempat tidur, meja dan lainnya.
"Dalam menggunakan teknologi kesehatan harus ekstra hati-hati. Monitoring harus tepat karena menyangkut nyawa orang. Produk impor atau lokal sepanjang masuk e-katalog kita bisa gunakan," imbuh dia.
Untuk mempertemukan produsen peralatan medis lokal dan internasional, Reed Exhibitions, menyelenggarakan pameran peralatan medis dan manufaktur internasional bertajuk CMEF Indonesia di Jakarta Convention Center (JCC) yang berlangsung 6-8 Maret 2019.
"Dalam pameran yang berlangsung tiga hari ini akan memperlihatkan teknologi dan peralatan medis terbaru dipimpin oleh lebih dari 200 merek dan perusahaan manufaktur medis internasional. Lebih dari 3.000 profesional dari industri medis Indonesia diharapkan hadir untuk menemukan peluang bisnis dan kemitraan baru," ujar Stenly Yonardi, Project Manager dari CMEF Indonesia.
Pada pameran selama 3 hari ini, lebih dari 660 peralatan medis dari Cina, Jerman, India, Jepang, Pakistan, Filipina dan Korea Selatan yang dihadirkan di lebih dari 200 booth.
Baca Juga: FPI dan Kubu Prabowo - Sandiaga Sudah Bicarakan Pemulangan Habib Rizieq
Sekitar 400 peralatan medis dari jumlah tersebut merupakan peralatan baru yang terdapat di pasar dimana sebanyak 31 persen merupakan Peralatan Medis, 21 persen Peralatan Elektromedis / Teknologi Medis, 9 persen Peralatan Manufaktur, Teknologi OEM dan Peralatan Rehabilitasi /Ortopedi, 6 persen Peralatan Diagnostik dan banyak lagi.
Beberapa perusahaan peralatan medis terkenal secara internasional hadir sebagai peserta pameran, diantaranya adalah Kunshan Dynmed Medical Technology Co. Ltd, PT. Java Alkesindo, Shanxian Runte Medical Instruments co., Ltd, Sonoscape Medical dan TGJ Medical Instruments Co, Ltd yang telah berhasil menjual peralatan medis mereka di Indonesia, termasuk ke Rumah Sakit Haji Jakarta, Rumah Sakit Jakarta, Grup Prodia, Puskesmas Seberuang, RS Antam, RS Asri Medika, RS Bungsu, RS Evasari, RS Immanuel, RS Pasar Rebo, RS Pelabuhan, RS Permata Depok, RS Persahabatan, RS Wijaya.
"Sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia diprioritaskan sebagai salah satu pasar utama bagi strategi pemasaran global kami. Produk dan solusi yang ditawarkan perusahaan Mindray dapat ditemukan di lebih dari 190 negara dan sekarang diadopsi oleh rumah sakit Indonesia terkemuka yakni PT Pelni Hospital dan Siloam Hospitals Group. Kami percaya bahwa CMEF Indonesia adalah platform yang tepat untukmemperkenalkan produk-produk dan solusi inovatif kami ke pasar yang semakin berkembang ini," tandas Mark Sun, GM Asia Pasifik Mindray.