Ini Alasan Mengapa Patah Hati Bisa Bikin Mati

Rabu, 06 Maret 2019 | 10:25 WIB
Ini Alasan Mengapa Patah Hati Bisa Bikin Mati
Ilustrasi patah hati [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Christian Templin mengatakan bahwa dirinya telah menemukan hubungan antara perubahan aktivitas fungsional wilayah otak tertentu dengan sindrom patah hati.

"Stres emosional dan fisik sangat terkait dengan sindrom patah hati. Dan kami memiliki hipotesia bahwa stimulasi berlebihan di sistem saraf otonom dapat menyebabkan kejadian sindrom patah hati," ujar Christian Templin.

Ilustrasi. (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi patah hati [Shutterstock].

Namun, para peneliti tidak dapat menentukan apakah penurunan komunikasi antara otak dan jantung adalah penyebab sindrom patah hati atau sebaliknya, karena mereka tidak memiliki scan MRI dari otak pasien pada saat mereka mengembangkan kondisi tadi.

"Hasil kami menunjukkan bahwa studi tambahan harus dilakukan untuk menentukan apakah ini merupakan hubungan sebab-akibat," ujar Dr. Jelena Ghadri, rekan peneliti senior di Rumah Sakit Universitas Zurich dan rekan penulis studi ini.

Baca Juga: Luna Maya Murung di Pesawat, Warganet Baca Maknanya Begini...

Gejala sindrom patah hati sendiri meliputi nyeri dada dan sesak napas mirip dengan serangan jantung. Biasanya penyakit ini disebabkan oleh kejadian yang memicu stres berat pada pasien.

"Ketika Anda mengalami penyakit itu, takotsubo cardiomyopathy atau sindrom patah hati, maka hormon stres yang Anda rasakan di kepala dilepaskan ke dalam tubuh sehingga menyebabkan jantung terpana, sampai terlihat seperti serangan jantung," ujar dr. Suzanne Steinbaum, seorang ahli jantung.

Banyak orang pulih dengan cepat dari sindrom patah hati, meskipun dalam beberapa kasus juga dapat mematikan. Suzanne Steinbaum merekomendasikan siapa pun yang mengalami gejala seperti sesak napas, nyeri dada, atau jantung berdebar untuk segera pergi ke dokter.

Sindrom patah hati lebih erat kaitannya dengan peristiwa menyedihkan seperti kematian orang yang dicintai atau kehilangan pekerjaan, akan tetapi peristiwa yang sangat membahagiakan seperti pernikahan atau memenangkan banyak uang juga bisa memicu kondisi ini. Jadi, tetaplah waspada.

Baca Juga: Menteri ini Mesti Setor Muka karena Pakai Mobil Usang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI