Aktor Luke Perry Meninggal, Bukti Stroke Bisa Menyerang Siapa Saja

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 05 Maret 2019 | 14:45 WIB
Aktor Luke Perry Meninggal, Bukti Stroke Bisa Menyerang Siapa Saja
Aktor Luke Perry meninggal karena stroke. [Dok. Twitter]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aktor Luke Perry Meninggal, Bukti Stroke Bisa Menyerang Siapa Saja

Luke Perry, aktor yang terkenal di serial televisi 90210, meninggal di usia 52 tahun karena stroke.

Dikutip Himedik dari Insider, stroke bisa menyerang siapa saja tanpa terkecuali. Stroke diketahui dapat menyebabkan kerusakan otak, kecacatan, atau kematian, dan cenderung dikaitkan dengan orang dewasa yang sudah tua.

Disebutkan US National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI), ada dua jenis utama stroke disebut iskemik dan hemoragik. Meski begitu hingga kini, tidak jelas tipe apa yang dialami Perry.

Baca Juga: Waspada Kebakaran Hutan di Kalimantan dan Sulawesi, Titik Panas Muncul

Pada stroke iskemik yang lebih umum, arteri yang mengirimkan darah yang kaya oksigen ke otak tersumbat, sering kali oleh gumpalan darah. Dalam beberapa menit, sel-sel otak yang kekurangan oksigen mulai mati.

Sedangkan stroke hemoragik terjadi ketika arteri otak bocor atau pecah, dan tekanan dari darah yang bocor menyebabkan kerusakan sel-sel otak.

Berdasarkan keterangan American Heart Association (AHA), efek stroke bervariasi, tergantung pada bagian otak mana yang terpengaruh dan berapa banyak kerusakan yang terjadi.

Stroke kecil dapat menyebabkan efek kecil seperti kelemahan tungkai sementara, tetapi ada juga pasien stroke yang mengalami lumpuh atau kehilangan kemampuan berbicara. Dalam beberapa kasus, stroke bisa berakibat fatal hingga kematian.

Meskipun benar bahwa risiko stroke meningkat dengan bertambahnya usia, para ahli mengatakan kepada INSIDER bahwa stroke dapat terjadi bahkan pada orang yang masih muda.

Baca Juga: Hormati Perayaan Nyepi, Tol Bali Mandara Ditutup Selama 32 Jam

Dr Larry Goldstein, profesor dan ketua departemen neurologi di University of Kentucky, mengatakan kepada INSIDER, setelah usia 55, risiko stroke meningkat dua kali lipat tiap 10 tahun usia pasien. Namun, stroke tak hanya dialami oleh orang tua.

"Stroke dapat terjadi pada usia berapa pun," kata Goldstein. "Tidak ada usia yang kebal."

Bahkan, para ahli mengatakan bahwa stroke sedang meningkat di kalangan orang dewasa yang masih terbilang muda.

"Untuk alasan yang tidak sepenuhnya jelas, kami melihat beberapa peningkatan stroke pada populasi yang lebih muda dalam dekade terakhir," ujar Dr Shraddha Mainali, seorang ahli saraf di Wexner Medical Center Ohio State University, kepada INSIDER. "Itu bisa jadi sebagian karena gaya hidup modern atau diet atau polusi."

"Stroke sangat sering dapat dicegah," sambung Goldstein. "Ada hal-hal yang bisa kita lakukan yang berkaitan dengan gaya hidup, ini penting (untuk pencegahan.)"

Beberapa caranya termasuk tidak merokok, menghindari jadi perokok pasif, memiliki indeks massa tubuh normal (BMI), berolahraga teratur, makan makanan sehat seperti diet DASH, dan tidak minum alkohol berlebihan. (Himedik/Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI