Sementara itu, Katie Flanagan dari University of Tasmania, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mengatakan, penelitian ini harus menjadi acuan bagi para orangtua yang mengalami keraguan memberikan anaknya vaksin.
"Karena campak berpotensi mematikan dan sangat menular, cara yang ideal adalah dengan memberantasnya seperti yang dicapai cacar melalui vaksinasi. Namun, pemberantasan campak yang membutuhkan kekebalan imunitas lebih dari 95 persen akan sulit dicapai jika orang masih percaya mitos autisme dan vaksin MMR," tandas dia memperkuat studi vaksin campak rubella tidak picu autisme.