Ini Penyebabnya Kenapa Manusia Sering Gagal Memulai Hidup Sehat

Senin, 04 Maret 2019 | 14:29 WIB
Ini Penyebabnya Kenapa Manusia Sering Gagal Memulai Hidup Sehat
Ilustrasi perubahan [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ini Penyebab Psikologis Kenapa Manusia Sering Gagal Memulai Hidup Sehat.

Meskipun terjadi peningkatan kepedulian terhadap gaya hidup sehat secara global, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 dari Kementerian Kesehatan justru memperlihatkan bahwa 33,5% penduduk Indonesia belum cukup beraktivitas fisik, serta 95% masih kurang mengonsumsi sayur dan buah.

Sulitnya mengubah kebiasaan menuju hidup yang lebih sehat menjadi kendala yang disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya faktor psikologis, yang dipicu oleh sulitnya mengubah kebiasaan.

“Manusia adalah creature of habit, atau makhluk yang terbentuk dari kebiasaan. Habit sendiri bisa terbentuk bila sebuah aksi dijalankan dengan rutin dan terus menerus. Ketika melakukan tindakan baru, psikis manusia melawannya karena tidak sesuai dengan kebiasaan yang telah tertanam,” terang Psikolog Klinis, Vera Itabiliana seperti dikutip dari Rilis Beko yang diterima Suara.com.

Baca Juga: Menangis Usai Bunuh Istri dan Bayinya, Arni Sempat Bilang Korban Kesetrum

Itulah mengapa, sambungnya, mempraktikkan kebiasaan baru, seperti memulai berolahraga atau mengonsumsi makanan sehat, cenderung berujung kegagalan. Sebab, psikis manusia sudah terpola dengan kebiasaan lama dan menolak rutinitas baru.

Untuk melawan faktor psikologis, maka menurut psikolog jebolan Universitas Indonesia ini, komitmen diri menjadi hal yang sangat vital. Tak cukup itu, faktor penunjang eksternal juga krusial.

“Melakukan langkah-langkah kecil untuk memulai perubahan kebiasaan berdampak yang jauh lebih efektif, asalkan konsisten. Untuk bisa menjalankannya, lingkungan di sekitar harus bisa mendukung dan memantik motivasi sehingga kebiasaan baru segera terbentuk,” paparnya.

Lingkungan tersebut tidak harus keluarga, pasangan atau teman, tetapi juga sumber daya yang lain seperti peralatan rumah tangga.

“Misalnya, dengan menggunakan peranti yang multifungsi, berteknologi mutakhir dan mudah digunakan, maka pekerjaan rumah tangga bisa cepat selesai sehingga ada waktu luang lebih banyak untuk berolahraga,” tukas Vera.

Baca Juga: Fakta Sindrom Sjogren, Penyakit yang Dialami Ibunda Mikha Tambayong

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI