Ini Alasan Autoimun Lebih Banyak Menyerang Perempuan

Sabtu, 02 Maret 2019 | 22:30 WIB
Ini Alasan Autoimun Lebih Banyak Menyerang Perempuan
Festival Lokal to Lokal tentang autoimun [Suara.com/Firsta Nodia].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyakit autoimun merupakan penyakit yang terjadi karena sistem kekebalan tubuh menyerang sel sehat di tubuh sendiri. Jenisnya pun bermacam-macam, tergantung sistem yang terkena, antara lain motorik, sensorik maupun otonom.

Dari segi gender, perempuan lebih berisiko tinggi mengalami penyakit autoimun. Hal ini disampaikan dr Zicky Yombana Sp.S dari RS Omni Pulomas.

"Alasannya, ada teori bahwa risiko autoimun meningkat pada perempuan karena pengaruh hormon estrogen. Laki-laki juga bisa terkena namun lebih sering perempuan," ujar dr Zicky Yombana dalam Festival Lokal untuk Lokal di Mall Ciputra, Sabtu (2/3/2019).

Ia menambahkan, untuk perempuan, biasanya gangguan autoimun muncul sejak remaja. Sementara pada laki-laki cenderung muncul pada usia dewasa seperti 30-40 tahun ke atas.

Baca Juga: NU Rekomendasikan Hapus Istilah Kafir, Ini Respons Ma'ruf Amin

Jenisnya yang sangat banyak, membuat gejala dari penyakit autoimun sendiri sangat beragam, tergantung sistem saraf yang terkena. Bahkan tak sedikit gejala penyakit autoimun yang menyerupai penyakit lainnya.

"Misalnya pegal-pegal segala macam itu bisa jadi autoimun. Akan tetapi banyak masyarakat yang anggap, "ah cuma masuk angin". Akhirnya cuma kerokan. Hilang temporer. Namun diagnosis gak tegak," imbuh dia.

Dalam kesempatan yang sama, dr Yudith Rachmadiah mengatakan bahwa sistem saraf yang paling sering terkena dampak dari autoimun adalah motorik. Ini sebabnya gejala lebih sering ditandai dengan kelemahan di bagian sendi.

"Awalnya diare, flu. Beberapa saat kemudian mungkin kelemahan. Naik ke pangkal kaki mulai lemas. Betis, paha atau tangan di jari," imbuh dia.

Meski terlihat remeh, gejala autoimun yang dibiarkan bisa berakhir fatal. Itu sebabnya, edukasi seputar gejala dan penanganan penyakit autoimun perlu digalakkan agar masyarakat bisa tergerak memeriksakan kondisinya.

Baca Juga: Aplikasi Netzme Resmi Diluncurkan di Pekalongan

"Penyakit apapun, ketika alami suatu gangguan pada tubuh jangan abai. Selalu pikirkan kemungkinan terburuk. Jangan anggap enteng. Penyakit autoimun kalau ditatalaksana dengan tepat dan cepat bisa meningkatkan kualitas hidup," jelasnya lagi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI