Suara.com - Pria bernama Tony Gibson (33) meninggal kurang dari setahun setelah didiagnosis menderita penyakit sapi gila.
Dilansir HiMedik dari Inside Edition, penyakit Creutzfeldt-Jakob (CJD) merupakan jenis penyakit sapi gila yang paling sering ditemukan.
Menurut istrinya, Danielle Gibson, penyakit itu datang sangat cepat, merenggut kebahagiaan pasangan hidupnya itu. Tony awalnya kehilangan suara, kemudian tak bisa membaca sampai akhirnya bagian tubuhnya tak bisa digerakkan.
"Itu terjadi sangat cepat," kata ibu empat anak itu. Menurutnya Tony dan dirinya telah konsultasi dengan banyak ahli bedah dan saraf sebelum akhirnya mereka konsultasi di Vanderbilt University Medical Center di Tennessee, Amerika.
Baca Juga: Joanna Alexandra Akui Dapat Banyak Manfaat Aktif di Yayasan Penyakit Langka
Menurut tim medis di sana, kondisi ini tidak memiliki obat dan mereka diberitahu bahwa umur Tony tak lama lagi. Namun begitu, Tony masih bisa bertahan hingga satu tahun.
Seorang juru bicara Vanderbilt mengatakan, rumah sakit tidak dapat membahas diagnosis Gibson tetapi mengonfirmasi, mereka telah memberikan persetujuan Danielle untuk berbicara tentang rumah sakit dan perawatannya di sana.
"Kami belum pernah mendengar ini," kata Danielle.
Mereka diberi tahu bahwa itu mungkin berasal dari olahan daging yang buruk, atau itu mungkin genetik, atau seperti dalam kebanyakan kasus, sumbernya tidak diketahui.
"Kepribadiannya berubah. Dia berubah menjadi seseorang yang mudah tersinggung, dan perubahan itu sangat jelas.
Baca Juga: Gennya Diubah Sebelum Lahir, Bayi Kembar Ini 'Tak Sengaja' Jadi Cerdas
'Dia bertanya-tanya apakah dia menderita demensia. Dia khawatir dia menderita kanker otak," kisahnya.
Pada bulan Maret, sebagai upaya terakhir, mereka pergi ke Vanderbilt di Nashville. Tim medis menahan Tony selama sebulan sementara mereka menjalankan serangkaian tes dan akhirnya mendiagnosis dia menderita CJD, menurut Danielle.
Penyakit ini adalah kelainan otak degeneratif langka yang menyerang sekitar 350 orang per tahun di Amerika Serikat.
"Sayangnya, ini 100 persen fatal dan tidak ada pengobatan," kata Dr. Brian Appleby, spesialis CJD dan direktur Pusat Pengawasan Patologi Penyakit Prion Nasional.
Danielle mengatakan, dia ingin mengeluarkan Tony dari rumah sakit agar dia bisa lebih nyaman, tetapi dia tidak bisa memberinya perawatan 24 jam sehari dan karena ia juga harus mengurus kedua putri kembarnya.
Pada 30 Januari, Tony meninggal. Ia meninggal di sebuah fasilitas perawatan. (HiMedik.com/Yuliana Sere)