Jangan Disepelekan, Mimpi Buruk Ternyata Bisa Jadi Tanda Gangguan Kesehatan

Vika Widiastuti Suara.Com
Rabu, 27 Februari 2019 | 15:38 WIB
Jangan Disepelekan, Mimpi Buruk Ternyata Bisa Jadi Tanda Gangguan Kesehatan
Ilustrasi seorang perempuan tak bisa tidur nyenyak karena mimpi buruk yang ternyata bisa jadi tanda adanya gangguan kesehatan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Apakah Anda kerap mengalami mimpi buruk saat tidur? Jangan sepelekan, karena jika terlalu sering mengalami mimpi buruk, bisa jadi tanda Anda mengalami gangguan kesehatan

Menurut takhayul dan kepercayaan orang zaman dulu, mimpi buruk meramalkan masa depan Anda, sementara psikolog mengatakan bahwa mimpi buruk mencerminkan masa lalu Anda.

Terlepas dari apa yang orang yakini, terkadang, mimpi buruk juga bisa menjadi pertanda ada masalah dengan kesehatan Anda. Dihimpun HiMedik dari The Health Site, berikut ini 4 kondisi medis yang gejalanya termasuk mimpi buruk:

1. Gangguan jantung

Baca Juga: Waduh, 1 dari 5 Perempuan Percaya Pap Smear Bisa Deteksi Kanker Ovarium

Mimpi buruk yang disertai dengan kualitas tidur yang buruk kemungkinan merupakan gejala penyakit jantung. Sebuah studi dari 2003 menunjukkan bahwa mimpi buruk cukup sering terjadi pada pasien dengan detak jantung tidak teratur dan nyeri dada spasmodik.

Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa nyeri dada dan detak jantung tidak teratur lebih banyak terjadi pada wanita berusia 40 hingga 64 tahun yang sering mengalami mimpi buruk dan sulit tidur.

2. Penyakit Parkinson

Mimpi buruk juga bisa menandakan penyakit Parkinson. Menurut beberapa penelitian, orang-orang yang mengalami mimpi buruk sampai berteriak, menendang, atau menangis saat tidur kemungkinan telah terserang penyakit Parkinson.

Tak hanya itu, mimpi buruk yang disertai dengan serangkaian perilaku ini juga menandakan risiko penyakit neurodegeneratif lainnya.

Baca Juga: Doyan Tanning Demi Kulit Eksotis, Perempuan Malah Kena Kanker Kulit

Ilustrasi menangis - (Unsplash/@kxvn_lx)
Ilustrasi menangis - (Unsplash/@kxvn_lx)

Perilaku itu mengindikasikan adanya lesi di bagian tengah bawah batang otak. Bagian otak ini biasanya menyebabkan kelumpuhan pada kondisi tidur REM (tidur dengan gerak mata cepat).

Jika seseorang bisa menendang dan menjerit dalam tidur, berarti kelumpuhan REM tidak terjadi karena kemungkinan ada lesi di batang otaknya.

3. PTSD

Seseorang yang selamat dari pengalaman traumatis mungkin mengalamai mimpi buruk berupa pengalaman mengerikan di masa lalunya itu. Menurut The Health Site, mimpi buruk adalah indikator klasik Post Traumatic Stress Disorder atau PTSD.

Mereka yang menderita kondisi ini sering mengalami gangguan tidur, karena mimpi buruk. Penderitanya akan melalui proses perenungan dan pemikiran berlebihan.

Dalam proses perenungan, mereka terus memikirkan peristiwa yang membuat stres, sedangkan dalam pemikiran berlebihan, mereka merasa akan mengalami kejadian yang lebih buruk. Kedua faktor ini meningkatkan kemungkinan pasien PTSD mengalami mimpi buruk.

4. Sleep apnea

Sleep apnea adalah gangguan tidur yang membuat pernapasan seseorang menjadi terhambat atau terganggu dalam tidur, sehingga memengaruhi asupan oksigen selama tidur.

Sementara asupan oksigen sudah lama disebutkan memiliki hubungan dengan frekuensi mimpi buruk. Jika Anda pernah bermimpi tercekik atau tenggelam, itu mungkin disebabkan oleh saluran udara yang tersumbat karena sleep apnea. (HiMedik.com/Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI