Jika seseorang bisa menendang dan menjerit dalam tidur, berarti kelumpuhan REM tidak terjadi karena kemungkinan ada lesi di batang otaknya.
3. PTSD
Seseorang yang selamat dari pengalaman traumatis mungkin mengalamai mimpi buruk berupa pengalaman mengerikan di masa lalunya itu. Menurut The Health Site, mimpi buruk adalah indikator klasik Post Traumatic Stress Disorder atau PTSD.
Mereka yang menderita kondisi ini sering mengalami gangguan tidur, karena mimpi buruk. Penderitanya akan melalui proses perenungan dan pemikiran berlebihan.
Baca Juga: Waduh, 1 dari 5 Perempuan Percaya Pap Smear Bisa Deteksi Kanker Ovarium
Dalam proses perenungan, mereka terus memikirkan peristiwa yang membuat stres, sedangkan dalam pemikiran berlebihan, mereka merasa akan mengalami kejadian yang lebih buruk. Kedua faktor ini meningkatkan kemungkinan pasien PTSD mengalami mimpi buruk.
4. Sleep apnea
Sleep apnea adalah gangguan tidur yang membuat pernapasan seseorang menjadi terhambat atau terganggu dalam tidur, sehingga memengaruhi asupan oksigen selama tidur.
Sementara asupan oksigen sudah lama disebutkan memiliki hubungan dengan frekuensi mimpi buruk. Jika Anda pernah bermimpi tercekik atau tenggelam, itu mungkin disebabkan oleh saluran udara yang tersumbat karena sleep apnea. (HiMedik.com/Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana)
Baca Juga: Doyan Tanning Demi Kulit Eksotis, Perempuan Malah Kena Kanker Kulit