Lawan Stigma, Ilmuwan Bikin Karakter Video Games Pengidap Masalah Kejiwaan

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 27 Februari 2019 | 12:43 WIB
Lawan Stigma, Ilmuwan Bikin Karakter Video Games Pengidap Masalah Kejiwaan
Ilmuwan kembangkan karakter video games pengidap masalah kejiwaan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lawan Stigma, Ilmuwan Bikin Karakter Video Games Pengidap Masalah Kejiwaan

Stigma terhadap masalah kejiwaan masih tinggi di masyarakat. Untuk melawan stigma, ilmuwan bekerja sama dengan pengembang video games serta pasien masalah kejiwaan menciptakan karakter khusus.

Mereka pun menciptakan tiga video games yang menampilkan karakter dengan kondisi memiliki masalah kejiwaan.

Dikutip Himedik dari BBC, Antonio Pardinas, ilmuwan asal Cardiff University, menciptakan tiga video games yang berjudul Picturesque, The Interview, dan Get Help.

Baca Juga: WNA Berpeluang Punya e-KTP, Menkumham Usul Bentuk dan Warna Dibedakan

Uniknya, pasien masalah kejiwaan juga turut berperan dalam pengembangan video games ini. Adalah Munzir Quraishy, pengidap obsessive-compulsive disorder (OCD) yang menawarkan pengalamannya agar orang bisa berempati kepada karakter video games.

Pria yang sedang belajar ilmu kedokteran di Cardiff Univeristy ini menyebutkan, permainan ini menunjukkan bahwa OCD bukan hanya tentang kebersihan dan obsesi.

"Permainan ini menunjukkan adanya proses memiliki pikiran yang mengganggu dan berusaha untuk meringankannya," ujar Munzir.

Karakter dalam game ini ditugaskan untuk memotret binatang yang punah, tetapi OCD dan pikirannya yang mengganggu menjadi tantangan yang sulit untuk melakukan tugasnya.

Obsessive Compulsive Disorder (OCD), masalah kejiwaan yang muncul di video games Picturesque. (Shutterstock)
Obsessive Compulsive Disorder (OCD), masalah kejiwaan yang muncul di video games Picturesque. (Shutterstock)

Pria 24 tahun asal London ini mengatakan, tiga video games yang diciptakan para ilmuwan ini membantunya untuk menjajal pengalaman orang lain dengan berbagai kondisi masalah kejiwaan.

Baca Juga: Foto di Depan Masjid Camii dan Ginza, Maia Estianty : Dulu Belum Sah

"Hanya karena saya memiliki masalah kejiwaan, bukan berarti saya mengerti semua masalah kesehatan mental," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI