Dr Chris Burton, dari North Bristol NHS Trust, mengatakan, “Kami berkomitmen untuk memahami keadaan perawatan yang kami berikan sehingga kami dapat meningkatkan layanan kami. Kami akan terbuka dengan penyelidikan."
Tahun lalu Julie mengatakan bahwa pada 2014, semua penjelasan diberikan meskipun hasilnya negatif.
Tiga tahun kemudian, kankernya menyebar sehingga tak bisa disembuhkan. "Sudah terlambat sekarang untuk menyembuhkanku," katanya.
"Saya menjalani kemoterapi dan radioterapi, tetapi yang bisa mereka lakukan hanyalah memberi saya perawatan paliatif untuk memperpanjang hidup saya,” kata Julie.
Baca Juga: Cegah Kematian karena Kanker Serviks, Yuk Vaksinasi HPV Sejak Dini
"Jika mereka mendiagnosis dengan benar pada 2014 atau bahkan 2015, itu bisa menjadi sebuah cerita yang sama sekali berbeda."
"Perhatian utama saya sekarang adalah memastikan bahwa wanita lain yang menjalani tes pada tahun 2014 dan 2015 sadar bahwa jika mereka mengalami gejala yang sedang berlangsung atau berpikir ada sesuatu yang salah, mereka harus menantang hasilnya dan diuji ulang," tegasnya.
“Rumah sakit mengatakan, hanya saya yang tesnya salah tetapi mereka enggan melakukan tinjauan yang lebih luas," ujarnya.
Julie meninggal tiga hari setelah ia mengungkapkan kisahnya itu. (HiMedik.com/Yuliana Sere)
Baca Juga: Dokter: Bahaya Virus HPV Tak Sekadar Sebabkan Kanker Serviks