Bukan Horor, Ini Sebab Merinding saat Buang Air Kecil

Selasa, 26 Februari 2019 | 15:40 WIB
Bukan Horor, Ini Sebab Merinding saat Buang Air Kecil
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bukan Horor, Ini Sebab Merinding saat Buang Air Kecil

Toilet kerap diasumsikan sebagai tempat yang horor. Itu semua tak lepas dari munculnya merinding di tubuh saat buang air kecil. Lantas, benarkah merinding di tubuh saat buang air kecil karena ada makhluk halus di sekitar kita?

Jawabannya tidak. Berdasarkan penjelasan medis, merinding saat buang air kecil adalah proses alami yang terjadi pada tubuh seseorang.

Dikutip dari rilis Hellosehat, sederhananya penyebab sekujur badan merinding saat buang air kecil merupakan kombinasi antara perubahan suhu tubuh, kerja sistem saraf, dan perubahan tekanan darah sekaligus dalam satu waktu.

Baca Juga: Sumpahi Jerinx SID Kena Karma, Ashanty Ngaku Cuma Emosi

Jika disadari, suhu urine itu relatif hangat. Ketika buang air kecil, suhu inti tubuh ikut menurun karena urine yang hangat akhirnya dikeluarkan.

Perubahan suhu secara mendadak itulah yang memicu tubuh untuk menyalakan refleks merinding sebagai cara alami untuk kembali menghangatkan tubuh. Namun, perlu diketuhi bahwa pemicu respons merinding atau gemetar bukan hanya perubahan suhu tubuh.

Seorang dokter spesialis urologi di Inggris, dr. Simon Fulford mengatakan, kerja sistem saraflah yang menjadi dalang utama penyebab sensasi merinding saat buang air kecil.

Proses buang air kecil tidak semudah hanya karena Anda ingin. Naluri ingin pipis dan kebelet diatur oleh pusat kendali otak bernama ANS (sistem saraf otonom) yang mengendalikan fungsi tubuh otomatis, seperti pengaturan suhu tubuh dan detak jantung.

Di dalam ANS itu sendiri terdapat dua sistem saraf yang secara khusus mengatur hasrat buang air kecil, yaitu sistem saraf parasimpatik (PNS) dan sistem saraf simpatik (SNS).

Baca Juga: Sketsa Gaun Pernikahan Syahrini Bocor, Seperti Ini Desainnya

“Ketika kandung kemih Anda penuh urine, reseptor saraf di dinding otot kandung kemih akan mendeteksi adanya peregangan akibat bertambahnya volume cairan. Reseptor ini kemudian mengaktifkan satu set saraf di sumsum tulang belakang yang disebut saraf sakral.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI