Jutaan Ibu dan Bayi Baru Lahir Sulit Mendapat Akses Air Bersih

Selasa, 26 Februari 2019 | 11:07 WIB
Jutaan Ibu dan Bayi Baru Lahir Sulit Mendapat Akses Air Bersih
Ritual Ibu Baru Melahirkan di Zambia. (WaterAid)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setiap negara memiliki budaya dan ritual masing-masing dalam menyambut bayi baru lahir. Dan umumnya, budaya dan ritual yang dimiliki memiliki satu kesamaan, yaitu kebutuhan akan akses air bersih. Hal inilah yang direkam oleh WaterAid, organisasi nirlaba yang memfokuskan diri pada masalah sanitasi dan akses air bersih, dalam serangkaian dokumentasi foto yang menggambarkan beragam tradisi melahirkan dari seluruh dunia.

Di antara foto-foto dokumentasi yang dirilis oleh WaterAid, beberapa di antaranya menunjukkan kehidupan ibu dan bayi baru lahir yang berasal dari India, Uganda, Swedia, dan Skotlandia. Masing-masing negara tersebut memiliki budaya masing-masing untuk merayakan kelahiran seorang bayi.

Ritual Ibu Baru Melahirkan di Malawi. (WaterAid)
Ritual Ibu Baru Melahirkan di Malawi. (WaterAid)

Di Malawi, misalnya, seorang ibu baru akan dibuatkan bubur khusus yang diyakini dapat memberi mereka energi dan nutrisi penting.

Ritual Ibu Baru Melahirkan di Madagaskar. (WaterAid)
Ritual Ibu Baru Melahirkan di Madagaskar. (WaterAid)

Lain lagi di Madagaskar, di sana ibu baru akan dipakaikan masker Masonjoany yang dibuat dari cabang pohon cendana untuk melindungi mereka dari roh-roh jahat.

Baca Juga: Gara-gara Dukung Jokowi, Ridwan Kamil Disinggung Tak Becus Urus Bandung

Dalam rangkaian dokumentasi tersebut, WaterAid berfokus pada masalah kebutuhan air yang diperlukan oleh setiap ibu yang baru melahirkan. Menurut WaterAid, banyak ritual yang dilakukan oleh para ibu setelah melahirkan yang melibatkan penggunaan air.

Namun faktanya, satu dari sembilan orang di seluruh dunia tidak memiliki akses ke air bersih, dengan satu dari tiga pusat kesehatan tidak dapat memberi pasien air yang aman untuk diminum.

WaterAid, yang pertama kali didirikan pada 1981, membantu orang-orang yang tinggal di komunitas miskin dalam mengakses air bersih, sanitasi yang sehat, dan pendidikan tentang kebersihan.

Tim Wainwright, kepala eksekutif LSM tersebut, menjelaskan bahwa banyak masyarakat melakukan ritual sebagai ibu baru dengan keyakinan mereka akan diberikan perlindungan. Sayangnya, hal ini berbanding terbalik dengan kondisi di sekitar mereka yang justru tak mendukung.

"Melahirkan bayi adalah saat yang penuh dengan kegembiraan juga perayaan, dan di seluruh dunia, masyarakat berpegang teguh pada tradisi yang diyakini dapat menjaga ibu tetap aman dan memberi bayi keberuntungan, kebahagiaan, dan kesehatan yang baik,” katanya seperti dilansir dari The Independent.

Baca Juga: Bosan Kena Macet, Lelaki Ini Pilih Menyeberangi Sungai Menuju Kantor

"Tetapi nyatanya, masih ada jutaan ibu yang tidak memiliki pilihan, selain datang ke pusat kesehatan tanpa air bersih, mereka tidak memiliki hal terpenting untuk menyambut kehidupan baru, termasuk air bersih dan lingkungan yang higienis," ungkap Tim.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI