Suara.com - Setiap orang pasti berusaha melakukan yang terbaik untuk membantu orang yang disayanginya yang sedang dalam masa sulit. Sayangnya, itu tidak akan langsung membuat masalahnya menguap begitu saja.
Sebenarnya, kamu tidak perlu membantunya melewati masa sulit itu. Akan lebih baik jika kamu menawarkan 'telinga' untuknya berbagi perasaan yang membenani hati dan pikirannya.
Menurut psikolog Leslie Becker-Phelps, PHD., yang dilansir HiMedik dari laman WebMD, ada dua elemen dalam mendengarkan dengan baik, yaitu sebagai berikut.
1. Validasi dan penerimaan
Baca Juga: Minta Dijemput Pulang, Nenek Ini Terlalu Sedih Tinggal di Panti Jompo
Mendengarkan dengan baik melibatkan lebih dari sekadar mendengarkan kata-kata seseorang (atau melihat tindakan mereka). Kamu juga harus memberi tahu mereka bahwa rasa sakit mereka masuk akal dan "sah".
Artinya mereka memiliki hak untuk merasa seperti yang mereka lakukan karena sebagian besar orang dalam kondisi yang dialaminya itu akan merasakan hal yang sama.
Sementara itu, dalam memvalidasi pengalaman mereka, kamu juga harus menerima mereka apa adanya, rasa sakit dan semuanya. Ini dapat membantu mereka menerima diri mereka sendiri dan pengalaman mereka, yang biasanya menenangkan.
Bagi mereka yang cenderung sangat kritis terhadap diri sendiri, validasi seperti itu dapat membantu mereka untuk berhenti memperburuk rasa sakit mereka dengan mengalahkan diri sendiri.
2. Perspektif baru
Baca Juga: Lady Gaga Bicara Kesehatan Mental di Panggung Grammy Awards 2019
Karena kamu tidak pernah dapat sepenuhnya berhubungan dengan pengalaman orang lain, kamu akan selalu melihat situasi mereka setidaknya dari perspektif luar.