Perlu Diwaspadai, Ini Bahaya Minum Soda Secara Rutin

Vika Widiastuti Suara.Com
Minggu, 24 Februari 2019 | 15:05 WIB
Perlu Diwaspadai, Ini Bahaya Minum Soda Secara Rutin
Ilustrasi minuman bersoda. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mengonsumsi soda secara rutin bisa saja berdampak buruk bagi kesehatan. Hal ini tampaknya perlu diwaspadai.

Dilansir HiMedik dari medical daily, dalam sebuah laporan baru-baru ini, sebuah studi baru mengaitkan minum dua atau lebih soda sehari dengan peningkatan risiko terkena stroke dan serangan jantung pada wanita di atas usia 50 tahun.

Menurut penelitian tersebut, mereka yang memiliki risiko stroke paling tinggi biasanya wanita dengan tidak ada riwayat penyakit jantung, obesitas.

Namun, para kritikus mengatakan penelitian ini tidak menunjukkan bahwa minuman ini adalah penyebab utama penyakit jantung.

Baca Juga: Waspada, Risiko Stroke dan Jantung Tetap Ada Meski Minum Soda Diet

Mereka menjelaskan bahwa kebanyakan orang dengan obesitas dan pola makan yang buruk lebih cenderung mengonsumsi minuman manis.

Studi ini mengamati hampir 82.000 wanita pascamenopause dari Women's Health Initiative Observational Study.

ilustrasi minuman soda - (Pixabay/Bru-nO)
ilustrasi minuman soda - (Pixabay/Bru-nO)

Sebanyak 96 ribu dari mereka telah dipantau oleh kelompok ahli kesehatan. Kelompok itu meminta mereka untuk melaporkan sendiri konsumsi minuman pemanis buatan mereka sejak tahun 1993.

Lima persen perempuan mengonsumsi dua atau lebih minuman sehari, sementara 64 persen dari mereka dikategorikan sebagai konsumen yang jarang (mereka hanya minum satu atau kurang diet soda seminggu).

Mereka yang sering minum soda memiliki kemungkinan lebih besar terhadap stroke dan penyakit jantung koroner.

Baca Juga: Varian Sama, Rasa Soda di Botol Kaca Berbeda dengan di Botol Plastik

Beberapa wanita dalam studi yang lebih banyak minum soda cenderung memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi dan mempunyai pendapatan yang lebih tinggi serta lebih cenderung kelebihan berat badan atau obesitas.

Mereka juga diketahui jarang berolahraga, mengonsumsi lebih banyak kalori, dan mengonsumsi makanan yang kurang sehat. (HiMedik.com/Yuliana Sere)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI