Kekurangan Omega 3 Dapat Pengaruhi Intelegensia Anak?

Minggu, 24 Februari 2019 | 14:00 WIB
Kekurangan Omega 3 Dapat Pengaruhi Intelegensia Anak?
Ilustrasi kekurangan omega 3 dapat pengaruhi intelegensia anak. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kekurangan Omega 3 Dapat Pengaruhi Intelegensia Anak?

Lewat studi yang dipublikasi British Journal of Nutrition pada 2016, dikatakana bahwa 8 dari 10 anak Indonesia dinyatakan kekurangan asupan omega-3.

Salah satu penelitinya, Prof. Dr. Ir. Ahmad Sulaeman, MS, yang juga merupakan Guru Besar Bidang Keamanan Pangan dan Gizi Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia IPB, memaparkan hasil penelitian tersebut dalam diskusi di Jakarta, baru-baru ini.

Kata Ahmad Sulaeman, proses tumbuh kembang termasuk intelegensia anak, sangat ditentukan oleh nutrisi, stimulasi, dan faktor lingkungan dalam 1000 hari pertama kehidupan (HPK).

Baca Juga: Tak Hanya MotoGP, Indonesia Turut Jadi Tuan Rumah World Superbike 2021

"Selama masa ini, ada komposisi gizi yang sangat esensial untuk proses tumbuh kembang, misalnya asam lemak esensial," ungkap Ahmad Sulaeman.

Asam lemak sendiri merupakan unsur pembentuk lemak, yang terbagi secara dua garis besar yaitu asam lemak jenuh atau saturated fatty acid, dan asam lemak tak jenuh atau unsaturated fatty acid).

Asam lemak tak jenuh kemudian dibagi lagi menjadi dua yaitu asam lemak tak jenuh ganda atau PUFA (polyunsaturated fatty acid), dan asam lemak tak jenuh tunggal atau MUFA (monosaturated fatty acid).

PUFA sendiri terdiri atas omega-3 dan omega-6, sementara MUFA berupa omega-9.

Berdasarkan penelitian yang Profesor Ahmad dan koleganya lakukan, kekurangan asupan omega-3 banyak terjadi pada anak Indonesia, terutama omega-3 berupa asam linolenat/ALA yang kemudian diubah menjadi EPA dan DHA.

Baca Juga: Faktor Genetik di Balik Masalah Kesuburan yang Anda Alami

"Padahal keduanya sangat penting dalam pembentukan otak janin," ujar Ahmad lagi.

Adapun omega-6 atau asam linoleat/LA diubah menjadi ARA atau arachidonat.

Dalam satu riset, bayi prematur dan bayi yang mengalami pertumbuhan terhambat, ditemukan lahir dengan kondisi defisit ARA dan DHA.

Defisit DHA pada otak juga memengaruhi penglihatan dan kerkembangan kognitif pada bayi prematur dan BBLR (berat bayi lahir rendah).

Lalu, makanan apa saja yang kaya nutrisi dan mudah ditemukan di Indonesia?

Menurut Ahmad Sulaeman, sumber makanan Indonesia yang kaya akan EPA dan DHA antara lain ikan lemuru, ikan sarden, ikan lele, dan susu yang difortifikasi.

Adapun tempe dan tahu kaya akan LA dan ALA, tapi tidak mengandung EPA dan DHA.

Seafood juga merupakan sumber omega-3 yang sangat baik. Perlu diperhatikan cara pengolahan bahan makanan sumber omega-3. "Omega-3 merupakan asam lemak tak jenuh ganda, yang mudah rusak akibat pemanasan," jelas Ahmad.

Maka dari itu, ia tidak menyarankan makanan tersebut diolah dengan cara digoreng karena melibatkan suhu pemanasan yang sangat tinggi dan lebih baik diolah dengan cara dikukus, ditumis, atau dibuat makanan berkuah, karena kekurangan omega 3 dapat pengaruhi intelegensia anak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI