Depresi dan Kelelahan Berjalan Beriringan, Ini Penjelasan Sains

Jum'at, 22 Februari 2019 | 18:55 WIB
Depresi dan Kelelahan Berjalan Beriringan, Ini Penjelasan Sains
Hubungan antara depresi dan kelelahan dijelaskan oleh sains. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Depresi dan Kelelahan Berjalan Beriringan, Ini Penjelasan Sains

Saat sibuk seharian dengan pekerjaan atau sedang tidak sehat, kita sering mengalami kelelahan. Perasaan ini adalah hal yang normal. Tapi, tahukah Anda jika kelelahan juga bisa menjadi gejala dari masalah yang lebih besar seperti depresi?

Faktanya, kelelahan juga dialami pada lebih dari 90 persen orang yang hidup dengan masalah kesehatan mental. Tanda-tanda lain dari depresi selain kelelahan adalah suasana hati yang buruk, menarik diri di lingkungan sosial ,dan masalah konsentrasi.

Untuk seseorang yang mengalami depresi, kelelahan yang mereka rasakan bukanlah kelelahan yang umumnya dirasakan saat Anda melakukan aktivitas yang sibuk.

Baca Juga: Penahanan Malah Diperpanjang, Pengacara Minta Vanessa Segera Disidangkan

"Kelelahan karena depresi terasa hampir setiap hari, setidaknya selama dua minggu," kata Don Mordecai, seorang psikiater dan pakar kesehatan mental dan kesejahteraan di Kaiser Permanente, dikutip dari Huffington Post.

Salah satu alasan mengapa depresi dan kelelahan berjalan beririgan kata Mordecai adalah karena depresi memengaruhi neurotransmitter yang terkait dengan tingkat kewaspadaan dan sistem penghargaan.

Itu berarti penyakit mental yang Anda alami secara fisiologis berdampak pada tingkat energi Anda. Alasan lain adalah bahwa depresi mempengaruhi kualitas dan waktu tidur Anda.

"Dari apakah itu kesulitan tidur, memiliki masalah tidur, bangun terlalu dini atau tidak tidur terlalu nyenyak," kata Sari Chait, seorang psikolog klinis yang berbasis di Massachusetts.

Kata Chait, depresi juga mengurangi motivasi, serta membuat Anda kelelahan secara fisik dan emosional untuk melakukan tugas-tugas sederhana. Berpakaian untuk bekerja, membeli bahan makanan, atau menyapa rekan kerja bisa terasa seperti prestasi yang luar biasa bagi seseorang yang mengalami depresi.

Baca Juga: Dituduh Bohong soal Freeport, Sudirman Said: Seperti Kaset rusak

Ditambah lagi, depresi dapat menyebabkan 'kabut otak', sehingga seseorang yang mengalami depresi harus mengeluarkan lebih banyak energi untuk membuat keputusan atau fokus pada pekerjaan.

Ilustrasi perempuan stres atau depresi. (Shutterstock)
Depresi bisa membuat seseorang mengalami kelelahan terus menerus. (Shutterstock)

Hubungan antara depresi dan kelelahan kemudian bisa menjadi siklus. Orang dengan depresi yang memaksakan diri untuk menjalani hari mereka, kata Chait, pada gilirannya, mengalami lebih banyak kelelahan. Hal ini kemudian dapat membuat mereka merasa lebih tertekan, dan siklus ini akan terus berlanjut dan berulang.

"Jika seseorang lelah sepanjang waktu karena alasan apa pun, kemungkinan besar mereka mengalami kesulitan untuk sepenuhnya terlibat dalam hidup mereka," kata Chait.

Hal ini dapat menyebabkan kurangnya mereka bersosialisasi, berkurangnya fokus di tempat kerja, atau perubahan nafsu makan atau latihan rutin.

Selanjutnya: Trik Mengatasi Kelelahan dan Memperbaiki Kesehatan Mental

Trik Mengatasi Kelelahan dan Memperbaiki Kesehatan Mental

Chait mengatakan itulah mengapa sangat penting agar Anda mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan, baik dikarenakan Anda mengalami kelelahan ekstrem akibat depresi atau hanya merasa lelah karena kesibukan sehari-hari.

Untuk melakukan ini, pertama-tama cobalah mengidentifikasi akar penyebab kelelahan Anda. Chait menyarankan untuk mencatat kebiasaan, rutinitas, dan keadaan pikiran terkini Anda.

Jika Anda bisa mengaitkan kelelahan Anda dengan masalah tertentu, seperti stres, kurang tidur atau sakit, mulailah membuat perubahan gaya hidup sehat.

Penyesuaian yang paling mudah adalah tidur. Kebanyakan orang dewasa membutuhkan setidaknya tujuh hingga sembilan jam tidur berkualitas setiap malam. Untuk tidur nyenyak, cobalah menghindari kafein setelah tengah hari dan batasi asupan alkohol sebelum tidur.

Menghentikan melihat gadget sebelum tidur juga ide yang baik, karena cahaya biru dari gadget Anda dapat menghambat produksi melatonin dan membuat Anda lebih sulit untuk tertidur.

Selanjutnya, periksa beban kerja dan jadwal Anda. Jika Anda merasa stres atau kehabisan tenaga, cobalah untuk menetapkan batas dan membuat perubahan untuk memastikan Anda tidak terlalu memaksakan diri.

Sering nyeri pinggang, dua olahraga ini bisa bantu meredakannya. (Shutterstock)
Rutin olahraga mampu mengatasi kelelahan akibat depresi. (Shutterstock)

Terakhir, lanjut Chait, pastikan Anda berolahraga beberapa kali seminggu. Ini mungkin tampak berlawanan dengan intuisi ketika Anda lelah, tetapi melakukan aktivitas fisik secara teratur pada akhirnya dapat menyebabkan peningkatan tingkat energi.

"Jika Anda mengubah kebiasaan tidur, bekerja, dan berolahraga dan masih merasa lelah setelah dua minggu, Anda harus mempertimbangkan mencari bantuan profesional untuk menentukan apakah itu depresi dan bisa memulai perawatan," tutup Chait.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI