Para peneliti menguji stabilitas lima obat kedaluwarsa. Semuanya berkisar satu hingga empat tahun melewati masa kedaluwarsa dan membandingkannya dengan sampel segar dari obat yang sama.
Obat-obatan ini termasuk atropin, yang digunakan untuk mengobati keracunan pestisida; nifedipine, penghambat saluran kalsium yang merilekskan jantung dan pembuluh darah dalam kasus tekanan darah tinggi dan nyeri dada.
Selain itu, ada flucloxacillin, antibiotik dalam keluarga penisilin; bendroflumethiazide, diuretik yang digunakan untuk mengobati hipertens; dan naproxen, obat penghilang rasa sakit antiinflamasi nonsteroid (NSAID).
Para peneliti menemukan bahwa semua obat yang diuji adalah stabil, dan secara teori, masih akan efektif.
Baca Juga: Sindikat Penjualan Obat-obatan Tak Berizin di Jakarta Terbongkar
Hasil ini masih terbatas karena adanya fakta bahwa mereka tidak tahu eksposur suhu yang tepat pada obat-obatan tersebut.
Namun, ada peringatan lain yang diberikan oleh Browne. "Untuk penggunaan sehari-hari, konsumen harus terus mematuhi tanggal kedaluwarsa yang direkomendasikan," ungkapnya.
Ia menambahkan, penelitian ini membuka pintu untuk studi selanjutnya tentang bagaimana tanggal kedaluwarsa menggambarkan umur dari sebuah obat yang disimpan dalam suhu normal.
Himedik/Yuliana Sere
Baca Juga: Gudang Narkoba di Puri Park View Edarkan Obat-obatan ke 30 Daerah